Semakin Kuat dan Hebat, BRI Cetak Laba Rp60,4 Triliun

Berbekal strategic response yang tepat maka BRI semakin tangguh meskipun tahun lalu diliputi banyak tantangan eksternal.
Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
31 Januari 2024, 14:08
Berbekal strategic response yang tepat maka BRI semakin tangguh meskipun tahun lalu diliputi banyak tantangan eksternal.
BRI

Sementara itu, loan at risk (LAR) BRI tercatat 13,8 persen pada akhir Desember 2023. Angka ini menurun signifikan dibandingkan dengan LAR BRI pada posisi tertinggi saat puncak pandemi Covid-19 pada September 2020 sebesar 29,8 persen.

“Kemampuan BRI dalam mengelola NPL dibawah 3 perse tersebut membuktikan prinsip risk management telah dijalankan dengan baik oleh BRI mengingat mayoritas portofolio BRI ada di segmen UMKM,” imbuh Sunarso.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga akhir Desember 2023, BRI berhasil menghimpun DPK sebesar Rp1.358,3 triliun atau tumbuh 3,9 persen yoy. Pencapaian ini juga lebih baik dibandingkan dengan DPK industri perbankan nasional yang tumbuh 3,8 persen secara yoy pada akhir Desember 2023. Penghimpunan DPK BRI masih didominasi dana murah (CASA) dengan presentase mencapai 64,4 persen atau setara dengan Rp874,1 triliun.

Di tengah ketatnya likuiditas perbankan nasional dampak dari era suku bunga yang tinggi, BRI mampu menjaga rasio likuiditas di level memadai. Tercatat LDR BRI pada akhir Desember 2023 sebesar 84,2 persen.

Selain itu, BRI juga mampu menjaga rasio kecukupan modal (CAR) di level memadai sebesar 27,3 persen. Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai ini maka perseroan memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik pada 2024.

Adapun, dari sisi operasional, BRI mampu untuk terus meningkatkan efisiensi operasionalnya. Hal ini tercermin dari rasio cost to income ratio (CIR) yang terus membaik dibandingkan 2023.

CIR BRI pada Desember tahun lalu tercatat 41,9 persen atau lebih baik dibandingkan dengan CIR pada akhir Desember 2022 sebesar 47,4 persen. Peningkatan efisiensi yang dilakukan perseroan tak terlepas dari transformasi digital yang terus dijalankan.

“Keberhasilan transformasi digital BRI pun terbukti dari kinerja positif BRImo. Yang mana, BRImo saat ini menjelma sebagai super apps serba bisa yang telah digunakan oleh 31,6 juta users dengan volume transaksi mencapai Rp4.158 triliun atau tumbuh 55,8 persen yoy per Desember 2023,” ucap Sunarso.

Selain itu, transformasi digital untuk memberikan dan menjangkau nasabah dengan lebih luas juga dilakukan dengan adanya AgenBRILink. Sampai dengan pengujung 2023, BRI memiliki lebih dari 740 ribu AgenBRILink dengan volume transaksi mencapai sebesar Rp1.427 triliun dan memberikan fee-based income kepada BRI senilai Rp1,5 triliun.

Selain memberikan layanan yang lebih efisien bagi BRI, AgenBRILink merupakan model bisnis economy sharing. Dimana untuk para agen, nilai pendapatan yang mereka terima bisa mencapai 2-3 kali lipat yang diterima oleh BRI. Ini adalah bukti nyata bahwa keberadaan BRI mampu memberikan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat.

Sunarso menuturkan, pihaknya menatap 2024 dengan penuh optimis. BRI pun terus berupaya untuk merespons berbagai tantangan guna mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

“Inovasi dan eksplorasi sumber pertumbuhan baru yang dilakukan BRI berimplikasi pada bisnis perseroan yang semakin kompleks, hal ini menuntut BRI agar dapat lebih dinamis dan cermat dalam mengoptimalkan peluang bisnis,” ucapnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...