SBN Ritel Semakin Diminati

Muhammad Taufik
Oleh Muhammad Taufik - Tim Publikasi Katadata
9 Desember 2024, 14:14

Surat Berharga Negara (SBN) Ritel kini menjadi salah satu instrumen investasi yang semakin diminati masyarakat. Selain itu, SBN juga berfungsi sebagai salah satu instrumen pembiayaan anggaran negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

SBN Ritel terbagi dalam dua kluster, yaitu konvensional dan syariah. Pada kluster konvensional, terdapat Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR). Sementara pada kluster syariah, pilihan produknya meliputi Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan Cash Waqf Linked Sukuk Ritel (CWLS Ritel).

Jumlah investor SBN Ritel selama enam tahun belakangan terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, pada 2018 terdapat 104.794 investor, kemudian 141.428 (2019), 174.684 (2020), 201.675 (2021), 289.442 (2022), 442.346 (2023), dan 346.063 per 22 Oktober 2024.

Di samping itu, demografi investor terbagi dalam lima generasi. Antara lain, Milenial (1980-2000) sebesar 37,2 persen, X (1965-1979) sebesar 32,2 persen, Baby boomers (1946-1964) sebesar 25,7 persen, tradisionalis (1928-1945) sebesar 3,4 persen, dan generasi Z (>2000) sebesar 1,4 persen.

Sejak 2006 hingga 22 Oktober 2024, demografi SBN ritel berdasarkan gender saat ini memperlihatkan investor perempuan mencakup 55,7 persen dari jumlah investor. Sedangkan laki-laki sebesar 44,3 persen.

Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan, pada 2018 jumlah investor laki-laki tercatat sebanyak 47.713. Angka ini mengalami peningkatan pesat hingga mencapai 192.034 investor pada tahun 2023. Sementara tahun 2024 per 22 Oktober, jumlahnya sebanyak 147.463.

Sedangkan investor perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki, dengan jumlah 57.081 di tahun 2018. Pada 2023, jumlahnya tumbuh mencapai 250.312 dan pada tahun 2024 per 22 Oktober sebanyak 198.600.

Berdasarkan provinsi, peringkat pertama diduduki oleh DKI Jakarta yang mencatatkan peningkatan signifikan dari 38.031 investor pada 2018 menjadi 143.525 investor pada 2023. Sementara data tahun 2024 per 22 Oktober jumlah investornya sebanyak 109.927. Selanjutnya, peringkat kedua ditempati oleh provinsi Jawa Barat, ketiga Jawa Timur, keempat Jawa Tengah dan urutan kelima diduduki oleh Banten .

Adapun jumlah investor SBN berdasarkan profesi menunjukkan, pegawai swasta sebagai kontributor terbesar. Jumlah investor dari kelompok ini menunjukkan tren positif, dari 35.018 di 2018 menjadi 157.102 di 2023. Sementara per 22 Oktober 2024 jumlahnya 123.991 investor.

Peringkat selanjutnya diduduki profesi wiraswasta, pelajar atau mahasiswa, pegawai negeri sipil (PNS), kelompok profesi yang tidak terklasifikasi, dan ibu rumah tangga. Untuk ibu rumah tangga jumlahnya naik dari 12.858 investor pada 2018 menjadi 41.770 di 2023. Sementara di tahun ini per 22 Oktober jumlahnya 30.985 investor. 

Peningkatan jumlah investor salah satunya dipengaruhi beberapa keunggulan SBN di antaranya seperti aman, mudah dan menguntungkan, serta dapat mendukung pembiayaan pembangunan. Selain itu memiliki imbal hasil lebih tinggi dari rerata bunga deposito bank badan usaha milik negara (BUMN).

Selain memberikan manfaat finansial, SBN Ritel juga menjadi salah satu cara pemerintah mendorong literasi keuangan masyarakat. Dengan beragam strategi, pemerintah terus berupaya mengubah paradigma masyarakat tentang pentingnya mencapai kebebasan finansial.

Upaya ini termasuk pendidikan dan sosialisasi mengenai investasi, perluasan akses ke layanan keuangan formal, serta pengembangan literasi dan inklusi keuangan di sektor jasa keuangan non-bank. Kemudahan akses terhadap SBN Ritel juga menjadi salah satu kunci pendorongnya.

Saat ini, masyarakat dapat membeli produk ini secara online melalui berbagai mitra distribusi resmi seperti bank, fintech, atau platform lainnya.

Langkah ini tidak hanya mempermudah proses investasi, tetapi ikut membuka peluang lebih luas bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan nasional. Untuk informasi lebih lengkapnya dapat melihat web www.kemenkeu.go.id/sbnritel atau kanal komunikasi resmi DJPPR Kementerian Keuangan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami