Menilik Perbedaan Uang Baru dan Uang Lama dari Tampilannya

Image title
18 Agustus 2022, 11:46
Bank Indonesia meluncurkan uang rupiah kertas baru emisi tahun 2022 pada Kamis (18/8). Uang baru atau Uang TE 2022 resmi berlaku, dikeluarkan, dan diedarkan di Indonesia sejak 17 Agustus 2022. Perbedaan uang baru dan uang lama terletak pada warna dan gam
Youtube/Bank Indonesia
Bank Indonesia meluncurkan uang rupiah kertas baru emisi tahun 2022 pada Kamis (18/8).

Pemerintah dan Bank Indonesia baru merilis tujuh pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 (Uang TE 2022), Kamis (18/8). Sekilas, penampakan perbedaan uang baru dan uang lama tidak terlihat jelas pada beberapa pecahan Uang TE 2022 tersebut. 

Namun, jika menilik satu per satu, Anda akan menemukan perbedaan uang baru dan uang lama. Untuk pecahan baru resmi berlaku, dikeluarkan, dan diedarkan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bertepatan pada Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77.

Uang TE 2022 terdiri atas pecahan uang Rupiah kertas Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Uang baru ini tetap menampilkan gambar utama pahlawan nasional pada bagian depan, serta tema kebudayaan Indonesia berupa gambar tarian, pemandangan alam, dan flora pada bagian belakang sebagaimana Uang TE 2016 atau uang lama.

Gambar pada uang baru diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional Sebagai Gambar Utama pada Bagian Depan Rupiah Kertas Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Perbedaan Uang Baru dan Uang Lama

Berikut rincian perbedaan uang baru dan uang lama dikutip dari laman Bank Indonesia.

Pecahan Rp 100.000

Uang baru

Uang baru Rp100.000 TE 2022

Bagian depan menampilkan Tokoh Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs Mohammad Hatta, sebagai gambar utama. Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, bunga Anggrek Bulan, dan beberapa motif khas Indonesia.

Bagian belakang menampilkan Tari Topeng Betawi yang disandingkan dengan keindahan alam Raja Ampat, serta dipadukan dengan keanggunan Bunga Anggrek Bulan yang dikenal sebagai Puspa Pesona. Desain uang pecahan Rp 100 ribu bagian belakang diperindah dengan motif khas Indonesia.

Uang lama

Uang lama Rp100.000 TE 2016

Bagian depan menampilkan Tokoh Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs Mohammad Hatta. Bagian belakang menampilkan Tari Topeng Betawi.

Ada pula pemandangan Raja Ampat yang terletak di Sorong, Papua, memiliki keindahan bawah laut yang tersohor hingga ke seluruh dunia. Terdapat gambar bunga Anggrek Bulan yang merupakan salah satu bunga nasional Indonesia yang pertama kali ditemukan oleh ahli Botani Belanda, bernama Carl Ludwig Blume.​​

Pecahan Rp 50.000

Uang baru

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar utama. Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Jepun Bali, dan motif khas Indonesia.Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar utama. Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Jepun Bali, dan motif khas Indonesia.
Bagian belakang menampilkan Tari Legong dengan latar keindahan alam Taman Nasional Komodo, serta dipadukan dengan keanggunan Bunga Jepun Bali. Desain uang pecahan Rp 50 ribu bagian belakang diperindah dengan motif khas Indonesia.

Uang lama

Bagian depan​ menampilkan Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, yaitu pencetus konsep negara kepulauan yang dikenal dengan “Deklarasi Djuanda”, yang mengklaim semua perairan yang menghubungkan antar pulau sebagai bagian dari Indonesia. Berkat deklarasi ini, wilayah Indonesia menjadi 2,5 kali lipat lebih dari sebelumnya.

Bagian belakang menampilkan Tari Legong, yaitu jenis tarian sakral yang dipertunjukkan sebagai hiburan bagi para bangsawan Bali. Latar belakang menunjukkan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, yaitu habitat komodo. Ada pula Bunga Jepun Bali atau dikenal sebagai Bunga Kamboja biasa digunakan untuk menunjukan kesucian hati dalam setiap upacara keagamaan umat Hindu di Bali.​​

Pecahan Rp 20.000

Uang baru

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Dr. G.S.S.J. Ratulangi sebagai gambar utama. Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Anggrek Hitam, dan beberapa motif khas Indonesia.

Bagian belakang menampilkan Tari Gong yang disandingkan dengan keindahan alam Derawan, dipadukan dengan keanggunan Bunga Anggrek Hitam. Desain uang pecahan Rp 20 ribu bagian belakang diperindah dengan beberapa motif khas Indonesia.​​

Uang lama

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Dr. G.S.S.J. Ratulangi sebagai gambar utama. Terdapat lambang negara Garuda Pancasila dan gambar kepulauan Indonesia.

Bagian belakang menampilkan Tari Gong berasal dari Suku Dayak di Kalimantan. Terdapat latar belakang Kepulauan Derawan di Kalimantan Timur serta Bunga Anggrek Hitam, yaitu flora endemik yang langka dari Papua.

Pecahan Rp ​​10.000

Uang baru

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Frans Kaisiepo sebagai gambar utama. Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Cempaka Hutan Kasar, dan beberapa motif khas Indonesia, seperti Motif Asmat Papua dan Motif Perisai Citak Asmat. ​​

Bagian Belakang tampak ilustrasi Tari Pakarena dengan keindahan alam Taman Nasional Wakatobi, dipadukan dengan keanggunan Bunga Cempaka Hutan Kasar. Desain uang pecahan Rp 10 ribu bagian belakang diperindah dengan Motif Ne’Limbongan Toraja dan Motif Pa’Barana.

Uang lama

Bagian depan tampak gambar Frans Kaisiepo. Bagian belakang menampilkan Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan, Taman Nasional Laut Wakatobi, dan Bunga Cempaka Hutan Kasar.

Pecahan Rp 5.000

Uang baru

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia, Dr. K.H. Idham Chalid, sebagai gambar utama. Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Sedap Malam, dan beberapa motif khas Indonesia. ​​Bagian belakang menampilkan Tari Gambyong dengan latar belakang Gunung Bromo, serta ilustrasi Bunga Sedap Malam. Desain uang pecahan Rp 5.000 bagian belakang diperindah dengan beberapa motif khas Indonesia.​

Uang lama

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia, Dr. K.H. Idham Chalid, sebagai gambar utama. Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, dan beberapa motif khas Indonesia. ​​Bagian belakang menampilkan Tari Gambyong dengan latar belakang Gunung Bromo dan ilustrasi Bunga Sedap Malam. Desain uang pecahan Rp 5.000 bagian belakang diperindah dengan beberapa motif khas Indonesia.​

Pecahan Rp 2.000

Uang baru

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Mohammad Hoesni Thamrin sebagai gambar utama. Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Jeumpa, dan beberapa motif khas Indonesia. Bagian belakang menampilkan Tari Piring dengan latar alam Ngarai Sianok, serta Bunga Jeumpa. Desain uang pecahan Rp 2.000 bagian belakang diperindah dengan beberapa motif khas Indonesia.​

Uang lama

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Mohammad Hoesni Thamrin, lambang Garuda Pancasila, dan kepulauan Indonesia. Bagian belakang tampak ilustrasi Tari Piring, Ngarai Sianok, Bunga Jeumpa, dan beberapa motif khas Indonesia.

Pecahan Rp 1.000

Uang baru

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Tjut Meutia sebagai gambar utama. Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Anggrek Larat, dan beberapa motif khas Indonesia.

Bagian belakang menampilkan Tari Tifa yang disandingkan dengan keindahan alam Banda Neira, serta dipadukan dengan keanggunan Bunga Anggrek Larat. Desain uang pecahan Rp 1.000 bagian belakang diperindah dengan beberapa motif khas Indonesia.

Uang lama

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Tjut Meutia, lambang Garuda Pancasila, dan kepulauan Indonesia. Bagian belakang tampak Tari Tifa dari Papua, latar belakang Banda Neira di Maluku, serta Bunga Anggrek Larat, yaitu tanaman endemik Maluku dan menjadi salah satu bunga identitas Indonesia.

Editor: Intan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...