Berkaitan Erat dengan Bitcoin, Apa Itu Blockchain?

Image title
19 Agustus 2021, 16:14
Blockchain Indonesia, bitcoin, blockchain
Katadata
Blockchain Indonesia.

Istilah blockchain sudah tidak asing di kalangan IT atau orang-orang yang berkecimpung di dunia cryptocurrency atau mata uang digital. Dari segi bahasa, blockchain terdiri dari dua kata, yakni block yang berarti kelompok dan chain berarti rantai.

Penggunaan nama blockchain menggambarkan bagaimana teknologi ini bekerja menggunakan sumber daya komputer untuk menghasilkan blok-blok yang saling terhubung untuk mengesekusi transaksi yang terjadi.

Advertisement

Blockchain juga dapat diartikan sebagai buku besar digital, di mana ketika seseorang memasukan transaksi, tidak akan mudah untuk mengubah atau pun menggantinya. Blockchain dirangkai dan didistribusikan bersama. Setiap blok memuat buku besar atau ledger beserta tiga elemen lainnya, yaitu data, hash (fungsi pemetaan data), dan hash dari blok sebelumnya.

Data yang digunakan buku besar digital ini tergantung pada tujuan blockchain itu sendiri. Semisal, pada salah satu transaksi mata uang kripto yakni Bitcoin, data blok akan memuat seluruh rincian transaksi, mulai dari jumlah koin yang diperjualbelikan hingga penerimannya.

Hash berisikan tanda tangan atau sidik jari yang digunakan untuk blok dan seluruh isinya melalui kode unik. Sementara hash dari blok sebelumnya merekam informasi sebelumnya sekaligus mengamankan rantai blockchain.

Selain tidak bisa diubah, buku besar digital juga dipegang oleh banyak pihak, sehingga hampir tidak mungkin untuk diretas. Terlebih seluruh entri dibuat dengan nama samaran, sehingga ada tingkatan privasi dan tidak ada orang yang memiliki otoritas lebih besar dibanding yang lainnya. Semua sama rata dalam lingkup blockchain.

Ide cemerlang penciptaan blockchain ini digagas Satoshi Nakamoto (nama samaran) dan diluncurkan bersamaan dengan peluncuran Bitcoin. Saat itu, pengembang asal Jepang ini menginginkan sebuah sistem desentralisasi, permanen, dan publik guna merekam pembuatan serta distribusi Bitcoin.

Kendati dirancang untuk publik, blockchain nyatanya bisa dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan tertentu. Bedanya, blockchain tersebut disimpan dalam sejumlah komputer yang jumlahnya lebih sedikit dan tidak memberikan kekekalan yang sama.

Dengan menggunakan blockchain, perusahaan bisa dengan mudah mengelola suatu informasi, melacak pengiriman barang, melacak asal makanan, dan sebagainya.

Blockchain berguna untuk menyimpan data serta dilengkapi sistem yang tidak bisa diubah. Namun, tak sedikit yang mempertanyaakn kegunaan buku besar digital ini, bahkan beberapa orang mengkritik gagasan teknologi ini akan mengubah segalanya.

Namun, tak sedikit pula yang memuji inovasi blockchain, salah satunya profesor MIT Sloan School of Management, Catherine Tucker yang menyebut blockchain menyimpan potensi luar biasa.

"Saya rasa kita sepakat cara kita menyimpan data tidak berubah dengan cara sama seperti aspek lain dari penggunaan data digital. Masuk akal untuk mengidentifikasi teknologi lebih baik untuk merekam data dan memastikan terintegritas," ujar Catherine.

Pilar Blockchain

Ada tiga pilar penting dalam teknologi blockchain, yaitu:

1. Transparency

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement