Bos Bank Asing Sebut Bitcoin Terlalu Volatil dan Kurang Transparan

Intan Nirmala Sari
24 Mei 2021, 22:17
HSBC mengumumkan akan memangkas 4.000 karyawannya di seluruh dunia sebagai bagian dari efisiensi perusahaan. Bitcoin
Dok. HSBC
HSBC mengumumkan akan memangkas 4.000 karyawannya di seluruh dunia sebagai bagian dari efisiensi perusahaan.

Dianggap mudah berubah atau volatil, serta kurang transparan, Chief Executive Officer (CEO) HSBC Noel Quinn belum berencana menawarkan investasi uang kripto kepada nasabah. Pernyataan bank terbesar di Eropa tersebut muncul, setelah harga Bitcoin turun hampir 50% dari level tertingginya tahun ini.

Kepada Reuters, Quinn menjelaskan pihaknya tidak terburu-buru untuk melirik uang kripto baik Bitcoin maupun stablecoin. Adapun stablecoin yang dimaksud mengacu pada uang kripto Tether yang mematok nilainya ke aset seperti dolar AS untuk menghindari volatilitas.

“Karena volatilitas, kami tidak menjadikan Bitcoin sebagai kelas aset. Tentu saja ada nasabah kami yang menginginkan itu, tapi kami tidak mempromosikannya sebagai kelas aset di manajemen bisnis kami,” kata Quinn dikutip dari Reuters, Senin (24/5).

Sikap HSBC tentunya bertolak belakang dengan perusahaan keuangan lainnya seperti Goldman Sachs yang menawarkan transaksi kripto mulai Maret 2021. Perusahaan keuangan asal Swiss, UBS juga dikabarkan tengah menjajaki bisnis uang kripto sebagai pilihan produk investasinya.

Di sisi lain, Quinn cenderung percaya pada mata uang digital bank sentral (CBDC) yang sedang dikerjakan beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Menurut dia, CBDC dapat memfasilitasi transaksi internasional dengan dompet elektronik yang lebih sederhana. Upaya tersebut dianggap dapat mengurangi biaya transaksi dan beroperasi secara transparan, serta memiliki nilai simpan yang kuat.

Sementara itu, HSBC tengah dalam tahap pembicaraan dengan beberapa pemerintah terkait inisiatif CBDC. Beberapa negara tersebut meliputi Inggris, Tiongkok, Kanada, dan Uni Emirat Arab.

Proyek CBDC Cina dianggap salah satu yang paling maju di antara ekonomi global utama. Uji coba di seluruh kota Tiongkok turut melibatkan bank milik negara dan dimulai tahun lalu. Selain itu, ada juga proyek percontohan untuk penggunaan lintas batas yang sedang berlangsung di Hong Kong.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...