Logam Mulia Antam Masih Diam di Tempat ketika Inflasi AS Naik
Harga emas PT Aneka Tambang Tbk hari ini stagnan di level Rp 965 ribu per gram dari catatan sebelumnya. Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga bertahan di level yang sama seperti kemarin, yakni Rp 875 ribu per gram, Senin (31/5).
Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan awal pekan pukul 8:16 WIB, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Agustus 2021 naik 0,23% ke level US$ 1.909,7 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) naik 0,20% ke level US$ 1.907 per troy ons. Adapun indeks dolar AS spot naik 0,06% ke 90,08.
Harga emas global diyakini masih bertahan di kisaran US$ 1.900 per troy ons. Hal tersebut didukung data inflasi Amerika Serikat (AS) yang meningkat dari perkiraan awal. Melansir Reuters Senin (31/5), angka inflasi AS April 2021 melampaui target 2% Bank Sentral AS (The Fed).
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun (US Treasury) masih lesu, dan membuat biaya bunga kepemilkan emas menjadi murah. Di sisi lain, Gedung Putih berencana untuk meningkatkan belanja senilai US$ 6 triliun untuk infrastruktur, pendidikan dan memerangi perubahan iklim.
“Kami meilihat sedikit peningkatan pada data konsumsi pribadi. Semua hal terus mendukung dan sangat menguntungkan bagi emas,” kata Direktur Perdagangan logam High Ridge Futures David Meger, Jumat (28/5).
Adapun langkah The Fed yang sebelumnya menolak untuk mengurangi laju pembelian obligasi, menjadi sentimen positif bagi pergerakan emas. Selain itu, indeks dolar masih mengalami pelemahan dan menambah sentimen positif bagi logam mulia.
Nilai pada emas perhiasan dan emas untuk investasi berbeda. Hal tersebut bergantung pada tingkat gramasi dan kandungan emas murni pada produk tersebut. Umumnya, emas batangan dipilih untuk investasi, karena semakin besar gramasi semakin baik harga yang diperoleh atau mendekati pergerakan harga emas global.
