Inflasi Amerika Naik, Harga Emas Antam Ikut Naik Rp 3.000
Harga emas PT Aneka Tambang Tbk naik Rp 3.000 per gram ke level Rp 957 ribu per gram dari catatan sebelumnya. Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga mencatatkan kenaikan Rp 3.000 per gram menjadi Rp 868 ribu per gram pada Jumat (11/6).
Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Agustus 2021 naik 0,27% ke level US$ 1.901,6 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) bertahan di level US$ 1.898,4 per troy ons. Adapun untuk indeks dolar AS spot turun 0,05% ke level 90,07.
Melansir Reuters, pergerakan harga emas dipengaruhi data inflasi Amerika Serikat (AS) yang tercatat naik bulan lalu. Itu memberikan sinyal bahwa pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam berlanjut dan mendorong permintaan domestic.
Selain itu, klaim pengangguran sepekan juga mencatatkan penurunan ke level terendah hampir 15 bulan. Analis pasar senior OANDA Edward Moya menilai, tekanan terhadap harga emas tetap ada. Di sisi lain, keyakinan bahwa inflasi dapat memicu arah kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) berpotensi menekan harga emas ke depan.
“Kunci (data inflasi) membuat pasar sangat percaya The Fed tidak akan mengubah sikap (kebijakan akomodatif) dalam waktu dekat dan untuk emas (tekanan) tetap ada,” kata MoyaKamis (10/6).
Di sisi lain, Analis Standard Chartered Suki Cooper menyampaikan bahwa pelaku pasar juga sedang mencermati janji Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mempertahankan aliran stimulus selama musim panas. “Kami memperkirakan, harga emas akan bergerak lebih tinggi dalam beberapa minggu mendatang, dan ekspektasi inflasi tetap menjadi fokus,” ujar Cooper.
Nilai pada emas perhiasan dan emas untuk investasi berbeda. Hal tersebut bergantung pada tingkat gramasi dan kandungan emas murni pada produk tersebut. Umumnya, emas batangan dipilih untuk investasi, karena semakin besar gramasi semakin baik harga yang diperoleh atau mendekati pergerakan harga emas global.