Bank Sentral Tiongkok Larang Alipay & 2 Bank Besar Bisnis Uang Kripto

Intan Nirmala Sari
21 Juni 2021, 19:15
uang kripto, mata uang kripto, PBoC larang uang kripto, ICBC, PBoC, Alipay, bitcoin, harga bitcoin
ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo/aww/cf
Dado Ruvic/Illustration/File Photo ARSIP FOTO: Patung mainan kecil terlihat sebagai representasi mata uang virtual Bitcoin dipajang di depan gambar bendera China dalam foto ilustrasi, 9 April 2019.

Bank Sentral Rakyat Cina (PBoC) melarang bank domestik dan platform pembayaran Ant Group Co. Alipay untuk menyediakan layanan terkait dengan perdagangan mata uang virtual. Upaya tersebut sekaligus untuk memperketat kendali industri mata uang kripto atau cryptocurrency.

Dalam sebuah pernyataan, PBoC menyampaikan bahwa pihaknya telah memanggil perusahaan pemberi pinjaman seperti Industrial and Commercial Bank of China Ltd (ICBC), Agricultural Bank of China Ltd, dan Alipay pada pertemuan otoritas bank sentral.

Melansir Bloomberg, PBoC melakukan penyelidikan yang difokuskan pada layanan penyediaan untuk membantu perdagangan spekulatif mata uang kripto. “Kegiatan seperti itu mengganggu ketertiban keuangan dan juga menimbulkan risiko kegiatan kriminal, seperti transfer aset ilegal dan pencucian uang,” menurut pernyataan Senin (21/6).

Selain larangan untuk menyediakan produk atau layanan tersebut, beberapa lembaga keuangan Tiongkok juga diminta untuk memutus saluran pembayaran untuk pertukaran uang kripto. Begitu juga dengan platform yang memberikan akses over the counter (tawar menawar).

Pergerakan uang kripto sudah tertekan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu sejalan dengan upaya Cina untuk mengambil langkah-langkah pengendalian transaksi cryptocurrency mulai dari penambangan hingga perdagangan.

Berdasarkan data Bloomberg, harga Bitcoin turun sebanyak 10% pada perdagangan Senin (21/6) atau turun ke posisi terendah setelah pernyataan PBoC dirilis. Sedangkan mengutip laman coinmarketcap, harga Bitcoin turun ke level US$ 32.299 per btc atau sekitar 4,02% dalam 24 jam, dan sempat menyentuh level terendahnya US$ 31.780 per btc pada Senin (21/6).

Melansir dari Reuters, pekan lalu pihak berwenang di provinsi barat Sichuan, memerintahkan penutupan proyek penambangan Bitcoin. Dewan Negara kabinet Cina juga berjanji untuk menekan pertambangan dan perdagangan uang kripto sebagai upaya mengendalikan risiko keuangan.

Meskipun data terkait penambangan langka, namun produksi Bitcoin di Tiongkok tahun lalu berhasil menyumbang 65% dari total produksi global. Di mana, Sichuan menjadi produsen terbesar kedua menurut data University of Cambridge.

“Tindakan keras terhadap penambang Cina kemungkinan menurunkan (harga) koin di pasar dan membawa ke level yang lebih rendah,” kata Ben Sebley dari BCB Group perusahaan kripto yang berbasis di London.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...