Kinerja Industri Keuangan Masih Stabil, OJK Khawatirkan Dampak PPKM

Intan Nirmala Sari
29 Juli 2021, 10:09
OJK, Otoritas Jasa Keuangan, Kinerja Keuangan Juli, laporan OJK, laporan kinerja keuangan, jasa keuangan, industri keuangan, jasa keuangan OJK, PPKM, PPKM darurat
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah pekerja beraktivitas di ruang kerja di masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kantor perbankan wilayah Sudirman Central Business District (SCBD), Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (5/7/2021).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) khawatir penurunan mobilitas karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM sejak awal Juli 2021 bisa mempengaruhi laju pemulihan ekonomi ke depan. Meskipun begitu, indikator ekonomi domestik hingga Juni 2021 diklaim masih melanjutkan pemulihan.

"Percepatan vaksinasi menjadi kunci utama membangun imunitas komunal, sehingga mobilitas masyarakat bisa kembali normal dan perekonomian kembali bergerak," kata Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK dalam keterangan resmi, Kamis (29/7).

Otoritas juga mencatat, pemulihan ekonomi global masih berlanjut terutama di negara ekonomi utama dunia, seiring laju vaksinasi dan mobilitas yang mulai kembali ke level prapandemi. Selain itu, kebijakan moneter negara utama dunia diperkirakan masih akomodatif sehingga, mampu menurunkan risiko likuditas di pasar keuangan global.

Ke depan, OJK terus mendukung program percepatan vaksinasi masyarakat dengan membuka sentra-sentra vaksin Covid 19 di berbagai daerah, bekerjasama dengan industri jasa keuangan dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan target 10 juta vaksin hingga Desember 2021.

Otoritas mengklaim kinerja sektor keuangan sepanjang semester I-2021 tetap stabil. Hal itu tercermin dari membaiknya sejumlah indikator seperti intermediasi perbankan dan penghimpunan dana di pasar modal. Disusul terjaganya rasio kehati-hatian (prudensial) di lembaga jasa keuangan. 

Di tengah perkembangan tersebut, pasar keuangan domestik masih terjaga stabil. Indeks harga saham gabungan atau IHSG hingga 23 Juli 2021 tercatat menguat atau tumbuh 1,9% mtd ke level 6,102. Di mana, dengan aliran dana nonresiden tercatat masuk sebesar Rp 2,02 triliun.

Adapun untuk pasar surat berharga negara (SBN) terpantau menguat dengan rerata yield atau imbal hasil SBN turun 13,5 bps di seluruh tenor. Namun, investor nonresiden justru mencatatkan net sell sebesar Rp 11,73 triliun per Jumat (23/7).

Penghimpunan dana di pasar modal hingga Selasa (27/7) mencapai Rp 116,6 triliun atau meningkat 211% dari periode yang sama tahun lalu. Tercatat ada 27 emiten baru yang melakukan IPO. Selain itu, masih terdapat penawaran umum yang dalam proses dari 86 emiten dengan nilai nominal sebesar Rp 54,2 trliun.

Intermediasi perbankan

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...