Perusahaan Tambang Emas Grup Bakrie Cetak Lonjakan Laba 280%

Intan Nirmala Sari
12 Agustus 2021, 17:46
Grup Bakrie, tambang emas, BMRS, saham, kinerja perusahaan
www.bumiresources.com

Perusahaan Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk alias BRMS berhasil membukukan lonjakan laba bersih 280% di Semester I-2021 ke kisaran Rp 54,67 miliar. Capaian tersebut juga didukung pendapatan yang melonjak 140%.

Sepanjang periode Januari-Juni 2021, BRMS membukukan kinerja perusahaan membaik. Laba bersih perusahaan Grup Bakrie ini mengalami kenaikan signifkan dari US$ 955 ribu di periode tahun lalu, menjadi US$ 3,63 juta atau naik 280,22% tahun ini.

Sementara itu, jika periode yang sama tahun lalu perusahaan pertambangan itu masih membukukan rugi usaha US$ 688,321 atau sekitar Rp 9,98 miliar, tahun ini perusahaan sukses bukukan laba US$ 1,58 juta atau setara Rp 23,03 miliar.

Kinerja positif Grup Bakrie tersebut didukung pertumbuhan pendapatan perusahaan hingga US$ 6,12 juta atau setara Rp 88,7 miliar di semester I-2021. Capaian tersebut melonjak sebanyak 144% dari periode yang sama tahun lalu yakni US$ 2,5 juta.

“Hampir 60% dari pendapatan BRMS berasal dari penjualan produk emasnya ke para pembeli (PT Aneka Tambang Tbk dan PT Bhumi Satu Inti),” kata Direktur dan Investor Relations BRMS Herwin Hidayat dalam keterangan resminya kepada Katadata.co.id, Kamis (12/8).

Selanjutnya, sekitar 40% pendapatan Bumi Resources Minerals berasal dari jasa penasihat pertambangan terhadap Bellridge Holdings Limited. Di mana, pada semester I-2021, perusahaan juga membukukan pendapatan lain-lain sekitar US$ 30 juta atau setara Rp 435 miliar.

Adapun pendapatan lain-lain tersebut terdiri dari penghapusan utang, penilaian persediaan, hingga penerimaan cicilan pelunasan piutang. Untuk penghapusan utang masuk ke dalam pendapatan yang dicatat karena adanya penghematan biaya utang kepada salah satu kontraktor terkait pekerjaan pembangunan pabrik pengolahan bijih emas di Poboya, Palu.

Sedangkan untuk pendapatan lain terkait penilaian persediaan merupakan pendapatan yang berasal dari tambahan persediaan bijih (ore stock pile) yang ditinggalkan para penambang liar sebelumnya. Untuk penerimaan cicilan pelunasan piutang mengacu kepada akta pengakuan utang tertanggal 23 Februari 2021. Dalam akta dinyatakan bahwa anak usaha BRMS menerima cicilan pelunasan secara berkala dari pihak ketiga tertagih sampai tagihan (piutang) terkait lunas selambat-lambatnya 31 Desember 2021.

Sepanjang semester I-2021, perusahaan Grup Bakrie tersebut juga membukukan biaya sekitar US$ 29 juta di laporan laba rugi. Itu merupakan pengurangan dari akun aset pajak tangguhan di laporan neraca. Kerugian yang telah dikapitalisasi menjadi aset tersebut (dalam bentuk aset pajak tangguhan) harus seluruhnya di amortisasi (dihapuskan) sebagai biaya di laporan rugi laba untuk periode 5 tahun sejak pencatatannya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...