Sempat Lesu, Harga Emas Antam Hari Ini Naik ke Rp 952 Ribu

Intan Nirmala Sari
3 September 2022, 10:52
Petugas menata emas Antam imitasi di gerai Gadai Emas dan Cicil Emas BSI di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Harga emas Antam anjlok sebesar Rp12 ribu per gram, di mana hari sebelumnya harga emas Antam Rp 989 ribu per gram menjadi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menata emas Antam imitasi di gerai Gadai Emas dan Cicil Emas BSI di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Harga emas Antam anjlok sebesar Rp12 ribu per gram, di mana hari sebelumnya harga emas Antam Rp 989 ribu per gram menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan Rabu, 6 Juli 2022.

Pergerakan harga emas nyaris naik 1% di atas US$ 1.700 per troy ons pada perdagangan Sabtu (2/9). Kenaikan tersebut, sukses menggiring harga emas PT Aneka Tambang (Antam) naik pada Sabtu (3/9).

Sebelumnya, harga emas dunia sempat berada di bawah level US$ 1.700 per troy ons, karena pergerakan indeks dolar AS yang melesat ke level tertinggi. Hal itu terjadi setelah dirilisnya data sektor ketenagakerjaan dan manufaktur Amerika Serikat, yang mengindikasikan kondisi Negeri Paman Sam masih baik.

Advertisement

Melansir laman Logam Mulia, harga emas Antam naik Rp 5.000 ke level Rp 952 ribu per gram pada perdagangan hari ini (3/9). Adapun untuk harga buyback atau harga jual emas turut mengalami kenaikan Rp 5.000 ke level Rp 820 ribu per gram.

Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Desember 2022 naik 0,78% ke level US$ 1.722 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) naik 0,86% ke level US$ 1.712 per troy ons. Adapun untuk indeks dolar AS spot turun tipis 0,14% ke 109,53.

“Angka ketenagakerjaan (AS) sangat dekat dengan ekspektasi pasar. Pasar menganggapnya sebagai angka baik, tapi tidak terlalu kuat untuk mendorong Fed bertindak agresif," kata Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff dilansir dari Reuters, Jumat (2/9).

Departemen Tenaga Kerja melaporkan, nonfarm payrolls AS meningkat 315.000 pekerjaan pada Agustus. Sedangkan survei ekonom Reuters memperkirakan 300 ribu pekerjaan. 

Meskipun harga emas mengalami kenaikan, Analis Capita.com Piero Cingari meyakini tren penurunan harga emas masih akan berlanjut. Hal itu mengacu pada langkah bank sentral global yang kompak menaikan suku bunga acuan mereka untuk menekan lonjakan inflasi. 

Harga emas dan pergerakan indeks dolar AS saling berkaitan. Keduanya dianggap sebagai aset lindung nilai alias safe haven ketika kondisi ekonomi dan politik menghadapi ketidakpastian. Indeks dolar AS yang tinggi akan berdampak pada besarnya biaya kepemilikan emas, sehingga mampu menekan harga logam kuning tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement