Didukung Sentimen Pelambatan Ekonomi, Harga Emas Naik Lagi

Intan Nirmala Sari
17 September 2022, 11:04
harga emas
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Seorang pegawai menunjukkan kepingan emas di gerai penjualan emas di Gedung Antam, Jakarta, Selasa (12/7/2022). Harga dasar emas batangan yang dijual oleh produsen emas PT Aneka Tambang pada perdagangan Selasa (12/7) tercatat senilai Rp966.000 per gram atau mengalami penurunan harga Rp3.000 (0,31 persen) jika dibandingkan pada perdagangan hari sebelumnya yang mencapai angka Rp969.000 per gram.

Pergerakan harga emas mulai mengalami kenaikan, usai sempat melemah dalam beberapa waktu terakhir. Pada perdagangan Sabtu (17/9), emas global hingga harga emas PT Aneka Tambang (Antam) kompak mencatatkan kenaikan.

Sebelumnya, harga emas dunia terus mencatatkan penurunan hingga kini berada di bawah level psikologis US$ 1.700 per troy ons. Adapun kenaikan kali ini didukung sentimen ekuitas Amerika Serikat yang merosot sebagai sinyal perlambatan ekonomi global. Alhasil, investor mulai mengalihkan aset dan investasinya ke instrumen yang lebih aman seperti emas.

Advertisement

Melansir laman Logam Mulia, harga emas Antam naik Rp 7.000 ke level Rp 940 ribu per gram pada perdagangan hari ini (17/9). Adapun untuk harga buyback atau harga jual emas turut mengalami kenaikan Rp 7.000 ke level Rp 804 ribu per gram.

Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Desember 2022 naik 0,37% ke level US$ 1.683 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) naik 0,6% ke level US$ 1.675 per troy ons. Adapun untuk indeks dolar AS spot naik tipis 0,02% ke 109,76.

"Kami melihat dolar AS berubah negatif, akselerasi rendahnya ekuitas AS, yang memicu sedikit "pembelian" (emas)," kata Kepala strategi pasar Blue Line Futures, Phillip Streible di Chicago, mengutip dari Reuters

Harga emas dalam sepekan terakhir tercatat mengalami penurunan 2,5%, setelah sebelumnya turun ke level terendah sejak April 2020. Emas gagal memanfaatkan momentum meningkatnya kekhawatiran resesi AS dalam sepekan terakhir. Bahkan, Streible menilai logam mulia itu tak lagi dianggap sebagai safe haven.

Di sisi lain, pasar global melihat adanya peluang 75% kenaikan suku bunga di AS sebanyak 75 basis poin pekan depan. Sedangkan peluang untuk menaikkan suku bunga hingga 100 bps hanya 25%. Sayangnya, meskipun emas digadang sebagai aset lindung nilai, potensi kenaikan suku bunga justru membuat harga emas batangan menjadi kurang menarik.  

Harga emas dan pergerakan indeks dolar AS saling berkaitan. Keduanya dianggap sebagai aset lindung nilai alias safe haven ketika kondisi ekonomi dan politik menghadapi ketidakpastian. Indeks dolar AS yang tinggi akan berdampak pada besarnya biaya kepemilikan emas, sehingga mampu menekan harga logam kuning tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement