Demokrat Kritik Pertemuan Jokowi - Ketum Parpol di Istana: Tidak Etis
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief menilai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan para Ketua Umum partai politik pendukung pemerintah di Istana Kepresidenan Selasa (2/5) malam tidak etis. Menurut Andi, Istana merupakan tempat presiden memimpin bawahan.
“Ketua umum pimpinan partai politik itu kan bukan bawahannya. Jadi menurut saya gak etis mempertontonkan itu di depan rakyat,” kata Andi, saat dihubungi, Rabu (3/5).
Menurut Andi, meski secara aturan tidak ada yang melarang pertemuan tersebut, namun menurutnya tidak pantas secara etika. Ia bila Jokowi ingin berkumpul bisa melakukan pertemuan di tempat yang tidak mengandung unsur negara.
Di sisi lain menurut Andi, pertemuan dengan ketua umum partai politik boleh saja dilakukan untuk konsolidasi jelang pilpres 2024. Namun menurut Andi, Jokowi harus cermat dalam memilih tempat sehingga tidak menjadi sorotan.
“Gak cocok kalau di Istana, dia kan presiden seluruh rakyat,” kata Andi.
Sejumlah ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (2/5) malam. Adapun dalam pertemuan yang dilakukan sekitar pukul 19.00 WIB tersebut dihadiri oleh semua Ketua Umum parpol pendukung pemerintah, kecuali Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Petinggi partai politik yang hadir di antaranya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
PPP Lapor Hasil Rapimnas di Istana
Tidak hanya sekali, pada Kamis (4/5) Jokowi kembali menerima kunjungan pengurus pusat PPP di istana negara. Mardiono dan rombongan tiba sekitar pukul 16.00 WIB.
Mardiono mengatakan bahwa sedikitnya 13 orang pengurus PPP datang menghadap. Mereka adalah seluruh majelis mahkamah partai, wakil ketua umum, perwakilan pengurus harian, ketua fraksi, dan perwakilan sekretaris fraksi.
Selain silaturahim, Mardiono mengatakan kedatangan pengurus PPP juga untuk menyampaikan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partai tersebut di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, pekan lalu. Menurut Mardiono, penyampaian hasil Rapimnas kepada Presiden menjadi amanat partai mengingat PPP merupakan partai koalisi pemerintah.
"Hasil keputusan Rapimnas yang mana klausul keempat itu mengamanatkan agar saya menyampaikan hal ini kepada Pak Presiden," ujar Mardiono.
Senada dengan Mardiono, Juru Bicara PPP Usman M. Tokan mengatakan pertemuan tersebut sengaja dilakukan di istana negara. Menurut Tokan PPP melaporkan Rapimnas sebagai komitmen dukungan pada Jokowi.