Rupiah Dibuka Menguat, The Fed Kirim Sinyal Perlambatan

Ira Guslina Sufa
25 November 2022, 10:22
Rupiah
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Petugas bank menunjukkan uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Rupiah dibuka menguat 19 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp 15.646 per dolar AS di pasar spot pagi ini Jumat (25/11). Nilai ini membaik dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.665 per dolar AS.

"Dolar AS melemah sejak risalah pertemuan Bank Sentral AS, The Fed pada Rabu malam (23/11)," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong seperti dikutip dari Antara Jumat (25/11). 

Advertisement

Fed memberi sinyal akan menaikkan suku bunga pada tingkat yang lebih rendah ke depannya. Sikap yang dovish ini menekan mata uang Negeri Paman Sam.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, rupiah akan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat pada Jumat (25/11). Rentang pergerakannya berada di Rp. 15.640 per dolar AS-Rp 15.690 per dolar AS.

Menurut Ibrahim, pembacaan yang ditunggu-tunggu dari pertemuan Fed 1-2 November menunjukkan para pejabat sebagian besar puas bahwa mereka sekarang dapat bergerak dalam langkah-langkah yang lebih kecil. Bulan ini, The Fed menaikkan suku bunga utamanya sebesar tiga perempat poin persentase untuk keempat kalinya berturut-turut dalam upaya untuk menjinakkan inflasi yang sangat tinggi.

“Tetapi data harga konsumen AS yang sedikit lebih dingin dari perkiraan telah memicu harapan akan laju kenaikan yang lebih moderat<” ujar Ibrahim. 

Ia menjelaskan risalah The Fed menunjukkan para pembuat kebijakan mengakui hanya ada sedikit kemajuan yang dapat dibuktikan pada inflasi dan bahwa suku bunga masih perlu dinaikkan.Selain itu meningkatnya kasus virus corona telah menyebabkan kota-kota China memberlakukan lebih banyak pembatasan. Hal ini meningkatkan kekhawatiran investor tentang ekonomi dan membatasi selera risiko.

Dari sisi internal Ibrahim menilai aksi Bank Indonesia  menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5,25 persen sebagai langkah yang tepat. Kenaikan suku bunga diyakini bisa meredam inflasi. 

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement