Ada Potensi Santa Claus Rally di IHSG? Cermati Saham Pilihan Analis
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia masih akan bergerak fluktuatif menjelang pergantian tahun. Kemungkinan kenaikan IHSG di akhir tahun yang merupakan bagian dari Santa Claus Rally masih dapat terjadi.
“Peluang kenaikan jangka panjang masih terbuka lebar, namun saat ini rentang konsolidasi masih terlihat akan berlanjut,” ujar CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam riset yang dikutip Selasa (20/12).
Lebih jauh William mengatakan, potensi kenaikan itu masih akan banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ia menyebut perkembangan pergerakan IHSG untuk jangka pendek masih menunjukkan potensi tekanan yang masih berlanjut.
“Saat ini rentang konsolidasi masih terlihat akan berlanjut.” ujar William.
Dia menilai salah satu faktor yang membuat tekanan masih mungkin terjadi adalah minimnya sentimen baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini menurut dia masih membuat pergerakan sideways IHSG berpotensi berlanjut.
Adapun, rekomendasi saham perbankan yaitu PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Lalu, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Saham lain yang direkomendasikan adalah PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Selanjutnya yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 6.687 6.636 dan 6.600. Sedangkan level resistance berada di 6.866 6.919 dan 6.994.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ia pun merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan rentang harga 3.900-3.950. Lalu, speculative buy pada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan rentang harga 3.620-3.720.
Selain itu, Ivan merekomendasikan untuk accumulative buy pada saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan rentang harga 940-1.000. Selanjutnya, trading buy pada saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan rentang harga 1.660-1.690.
Investor juga direkomendasikan untuk trading buy pada saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan rentang harga 2.100-2.160.
IHSG berakhir di zona merah dengan penurunan 0,48% ke level 6.779 pada Senin (19/12). Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham kemarin tercatat mencapai Rp 10,60 triliun dengan volume 18,02 miliar saham dan frekuensi sebanyak 919,15 ribu kali.