Prospek Saham Emiten Rokok di Tengah Kenaikan Target Cukai 2022

Image title
22 September 2021, 12:42
Emiten Rokok, Sampoerna, Rokok, Saham
ANTARA FOTO/Irfan Anshori/foc.
Buruh linting rokok beraktivitas di salah satu pabrik rokok di Blitar, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021).

Pemerintah menargetkan pertumbuhan pendapatan dari cukai sebesar 11,9% pada 2022. Menanggapi kebijakan tersebut, dua emiten rokok raksasa, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melakukan penyesuaian dengan menaikan harga rokok.

Sampoerna meluncurkan produk sigaret kretek tangan (SKT), dan menyesuaikan harga menjelang potensi kenaikan cukai 2022. Sementara itu, Gudang Garam juga melakukan beberapa penyesuaian harga jual rata-rata (ASP) secara agresif, terutama pada triwulan III-2021.

Setelah meluncurkan produk sigaret putih tangan (SPT) dengan merek Marlboro Crafted, Sampoerna mengumumkan produk SKT baru yang diluncurkan pada Agustus 2021, yaitu Dji Sam Soe Elite.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya berpendapat, langkah Sampoerna menghadapi peluang kenaikan cukai 2022 sudah tepat.

"HMSP telah memperkirakan kenaikan harga menjelang pengumuman cukai 2022. Kami yakin perusahaan telah melakukan jalur yang benar, karena SKT akan menjadi penerima manfaat, terutama jika tidak ada kenaikan cukai lagi pada 2022," ujar Christine dalam hasil riset yang diterbitkan pada Selasa (22/9).

Tim riset Mirae Sekuritas memperkirakan pemerintah tidak menaikkan cukai bagi produk segmen SKT tahun depan. Pasalnya, hal ini akan berdampak besar pada para nasib buruh karena sebagian besar pekerja berasal dari segmen tersebut. Di Sampoerna saja, jumlah pekerja yang memproduksi SKT mencapai 65 ribu karyawan, baik langsung maupun tidak langsung. Angka itu tercatat lebih dari 75% dari total jumlah karyawan yang bekerja di pabrik rokok linting.

Alasan lain yang bisa membuat potensi kenaikan tarif cukai rokok pada 2022 tak terjadi adalah pemerintah tengah mempertimbangkan pendapatan tambahan cukai dari kantong plastik dan minuman manis.

"Kami yakin pada keputusan pemerintah tentang kenaikan cukai rokok yang flat (datar) pada 2022 di segmen lintingan tangan karena ada sumber pendapatan yang lebih besar," katanya.

Saat ini, cukai rokok menyumbang lebih dari 95% terhadap total penerimaan cukai pemerintah. "Mengingat pendapatan tambahan dari bahan lain, kami memperkirakan pemerintah mungkin masih bisa mencapai target pendapatan dengan tidak meningkatkan cukai segmen linting tangan pada 2022," kata Christine menambahkan.

Jika pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan cukai SKT tahun depan, Sampoerna akan diuntungkan karena segmen sigaret kreteknya berkontribusi lebih besar dari pesaingnya, Gudang Garam.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...