Rupiah Dibuka Menguat Rp 14.248/US$ Terimbas Kenaikan Harga Komoditas

Abdul Azis Said
7 Oktober 2021, 10:07
Rupiah, Valas, Mata Uang
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Nilai tukar rupiah dan dolar

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,04% ke level Rp 14.248 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (7/10) pagi ini. Kurs Garuda diramal masih akan menguat hari ini, di tengah tren kenaikan harga komoditas global.

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan penguatan ke level Rp 14.245 pada pukul 09.15 WIB. Rupiah semakin menjauh dari posisi penutupan kemarin di level Rp 14.253 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya turut menguat. Dolar Singapura menguat 0,03%, dolar Taiwan dan ringgit Malaysia 0,09%, won Korea Selatan 0,21%, peso Filipina 0,17%, yuan Cina 0,40%,, bath Thailand dan dolar Hong Kong 0,02%. Sedangkan rupee India melemah 0,72% bersama yen Jepang 0,08%.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan bergerak menguat di level Rp 14.240 per dolar AS, sementara potensi pelemahan di level Rp 14.280. Penguatan nilai tukar dipengaruhi tren kenaikan harga-harga komoditas global.

"Harga komoditas yang naik bisa membantu penguatan rupiah, karena komoditas masih menjadi pendorong utama kenaikan surplus neraca perdagangan Indonesia," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Kamis (7/10).

Bank Dunia baru saja merilis laporan pergerakan harga komoditas kuartal III 2021. Laporan tersebut menunjukkan sejumlah komoditas menunjukkan kenaikan harga bulan lalu, harga batu bara Australia naik ke level tertingginya dalam tiga bulan, yakni US$ 185,7 per mt. Minyak mentah Brent naik menjadi US$ 74,6 per miliar barel, kemudian minyak mentah WTI di harga US$ 71,6.

Komoditas bahan mineral juga terus naik. Harga alumunium mencapai level tertingginya US$ 2.835 per mt, nikel juga sama ke level US$ 19.377 per mt. Timah sekalipun lebih rendah dari harga bulan Juli tetapi naik dari bulan Agustus yakni US$ 34.887 per mt.

Kenaikan harga-harga komoditas ini telah memicu surplus neraca dagang RI bulan Agustus mencetak rekor tertingginya sepanjang sejarah. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$ 4,7 miliar pada Agustus 2021.

Kenaikan surplus didorong oleh pertumbuhan nilai ekspor yang lebih tinggi daripada impor. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 21,40 miliar pada Agustus 2021, naik 20,95% dibandingkan pada bulan sebelumnya. Sementara itu, nilai impor Indonesia tercatat sebesar US$ 16,68 miliar pada Agustus 2021, naik 10,35% dari Juli 2021.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...