Peringati Hari HAM, APRIL Group Tingkatkan Kesehatan dan Pendidikan di Riau
Isu terkait kesehatan dan akses pendidikan bagi anak menjadi perhatian APRIL Group. Produsen pulp dan kertas yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Riau ini berkomitmen untuk berkontribusi meningkatkan akses kesehatan dan pendidikan melalui program APRIL2030.
Dengan kata lain, perusahaan mendukung pemerintah dalam mencapai SDGs 2030 dengan meningkatkan akses layanan kesehatan dan mengurangi prevalensi stunting hingga 50 persen di desa-desa sekitar area operasionalnya di Riau serta dukungan bagi pendidikan bermutu.
Komitmen tersebut ditegaskan melalui kegiatan bakti sosial yang berlangsung dalam rangkaian acara RGE Founder’s Day 2024 di Estate Pelalawan, Provinsi Riau, pada 30 November 2024. Di dalam acara tersebut, APRIL memberikan bantuan berupa imunisasi dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak-anak serta keluarga kontraktor yang bekerja di area konsesi APRIL dan mitranya. Sebelumnya, kegiatan serupa rutin dilaksanakan, namun hanya terbatas pada anak pekerja APRIL.
Kegiatan RGE Founder’s Day 2024 ini merupakan tindak lanjut dari Kebijakan Hak Asasi Manusia APRIL yang diluncurkan pada 2022. Sebagai bagian dari komitmennya, pada September 2022, APRIL melakukan Human Rights Impact Assessment (HRIA), yang mengidentifikasi dua isu penting, yakni terkait perlindungan anak dan potensi pekerja anak.
“Perusahaan berkomitmen untuk memberikan akses kesehatan dan pendidikan kepada seluruh pekerja dan keluarganya dengan menjunjung prinsip ‘Tidak Ada Anak yang Tertinggal.’ Melalui kegiatan ini, kami memperluas komitmen tersebut dengan melibatkan kontraktor dan keluarga kontraktor,” ujar Inra Gunawan selaku Legal Compliance, Conservation, and Human Rights Head RAPP, unit operasional APRIL melalui keterangan tertulis, Rabu (11/12).
Imunisasi dan Pemberian Makanan Tambahan
Salah satu kegiatan utama dalam rangkaian acara Founder’s Day 2024 adalah imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak usia 0-2 tahun. Hal ini menjadi sangat penting, mengingat banyaknya anak-anak yang tinggal di wilayah yang jauh dari fasilitas kesehatan.
Untuk memastikan anak-anak di seluruh area operasional APRIL mendapatkan imunisasi tepat waktu, dilakukanlah imunisasi kejar serentak di 27 estate di Riau. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan akses layanan kesehatan yang setara bagi semua anak.
Selain imunisasi, kegiatan Founder’s Day juga meliputi pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk mencegah stunting dan kekurangan gizi pada anak-anak usia 0-5 tahun. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dukungan pada upaya pengendalian stunting di Provinsi Riau.
Tak hanya itu, kegiatan rangkaian Founder’s Day juga turut meresmikan pembangunan Daycare untuk estate Pelalawan North. Pembangunan daycare ini bertujuan untuk menyediakan tempat perawatan yang aman bagi anak-anak pekerja ketika orang tuanya bekerja di area konsesi.
Per 2024, APRIL telah membangun 3 daycare permanen, 7 mobile daycare serta 7 mobile classroom yang tersebar di sejumlah estate APRIL, mulai dari Pelalawan, Teso, Pulau Padang, Meranti, dan mitra.
Pemberian imunisasi dan PMT ini mendapat apresiasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan atas kontribusinya dalam meningkatkan capaian imunisasi, serta pencegahan dan pengendalian stunting di Provinsi Riau.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Pelalawan Drg. Aulia Rachman Khalid mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Pelalawan mengapresiasi RAPP yang pada kegiatan RGE Founder’s Day menggelar imunisasi bagi anak-anak para kontraktor yang belum diimunisasi.
“Aksi ini tentu akan menambah capaian imunisasi di Provinsi Riau. Dilakukan juga pemberian PMT, yang sangat baik untuk mencegah kekurangan nutrisi dan stunting,” ujarnya.
Dukungan terhadap Pendidikan
Selain membangun daycare untuk anak usia dini, APRIL juga mendukung program wajib belajar bagi anak usia 6-15 tahun dengan mendirikan sekolah nonformal berijazah. Ini bertujuan memberikan akses pendidikan dasar sebelum mereka melanjutkan pendidikan formal di jenjang yang lebih tinggi.
Kegiatan Founder’s Day 2024 juga diwarnai dengan peresmian sekolah asrama SMP Global Andalan (kelas jauh) bagi anak-anak kontraktor yang berada di area operasional perusahaan. Sistem boarding ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat melanjutkan sekolah formal tanpa harus khawatir dengan jarak yang jauh antara rumah dan sekolah.
“Kalau tidak ada sekolah asrama ini, saya kesulitan untuk menuju lokasi sekolah karena jauh dari rumah dan sulit aksesnya, sekitar 40 menit dengan speedboat kemudian dilanjutkan dengan bus,”ujar Rain Jerrih Nababan, salah satu siswa.
Rain mengaku fasilitas yang disediakan mampu menunjang aktivitas belajarnya sehari-hari. Tak hanya itu, sekolah asrama ini juga memberikan life skill yang melatih para siswa untuk lebih mandiri, seperti berkebun, memelihara ikan hingga memasak.
Kedepannya, Rain berharap bantuan perusahaan ini dapat mewujudkan cita-citanya untuk sekolah lebih tinggi dan bekerja sebagai karyawan RAPP, unit operasional APRIL nantinya.
Melalui program SMP boarding ini, APRIL berencana mengarahkan para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah kehutanan dan pertanian, yang pada akhirnya akan mendukung terciptanyaa pendidikan yang berkelanjutan bagi anak-anak kontraktor yang telah berkontribusi pada operasional APRIL.
Seluruh rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen satu dekade APRIL2030 dalam pilar Kemajuan Inklusif, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui prakarsa transformatif, termasuk mendukung pendidikan berkualitas di sekitar area operasionalnya untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Adapun, mengusung tema Our Rights, Our Future, Right Now, peringatan HAM tahun ini menekankan pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia sebagai fondasi untuk membangun masyarakat yang lebih baik, terutama untuk anak-anak.
Kenyataannya, masih banyak anak-anak yang kekurangan hak dasar, seperti akses kesehatan dan pendidikan yang layak. Laporan Tahunan UNICEF 2023 mencatat, lebih dari setengah juta anak Indonesia belum menerima imunisasi dasar.
Laporan yang sama juga menyebutkan satu dari lima balita di Indonesia mengalami stunting, yang menjadi masalah utama dalam permasalahan gizi anak.
Selain itu, data Kementerian Kesehatan yang dilansir pada awal 2024 menyebutkan, lebih dari 1,8 juta anak di Indonesia belum mendapatkan satu dosispun imunisasi, yang merupakan akumulasi dari tahun 2011-2023. Pada 2023, jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi bertambah setengah juta anak.