Kenali Penyakit Vulvovaginitis, IDI Cianjur Bagikan Solusi Pengobatan

Image title
3 Januari 2025, 15:49
Cara Menghilangkan Gatal Pada Kulit Menggunakan Obat di Apotek
Unsplash
Cara Menghilangkan Gatal Pada Kulit Menggunakan Obat di Apotek
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menurut informasi dari idicianjur.org, salah satu penyakit yang banyak diderita bagi sebagian wanita adalah vulvovaginitis. Vulvovaginitis adalah peradangan atau iritasi pada vagina dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita). 

Penyakit ini dapat terjadi pada wanita dari segala usia, termasuk anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cianjur fokus untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait masalah penyakit vulvovaginitis serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa Saja Penyebab Terjadinya Penyakit Vulvovaginitis?

Dilansir dari laman https://idicianjur.org, vulvovaginitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada vulva dan vagina, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah penyebab utama terjadinya vulvovaginitis meliputi:

Adanya infeksi jamur

Infeksi jamur ini adalah salah satu penyebab paling umum vulvovaginitis. Biasanya, gejalanya adalah gatal, kemerahan, dan keputihan yang tebal dan berwarna putih seperti keju cottage. 

Adanya infeksi bakteri

Jika bakteri baik dan jahat di vagina tidak seimbang, dapat menyebabkan infeksi bakteri. Bakteri seperti gardnerella vaginalis dapat berkembang biak secara berlebihan dan menyebabkan keputihan berbau amis berwarna abu-abu.

Penyakit menular seksual (PMS)

Infeksi seperti klamidia, gonore, herpes, dan trikomoniasis dapat menyebabkan vulvovaginitis, yang biasanya ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman dan dapat menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri dan keputihan yang tidak normal.

Faktor lingkungan

Kulit dapat iritasi dan menyebabkan vulvovaginitis karena kebersihan yang buruk, pakaian ketat, dan bahan kimia dalam produk pembersih kewanitaan.

Atrofi pada vagina

Penurunan kadar estrogen, terutama setelah menopause, dapat menyebabkan penipisan dinding vagina yang mengarah pada gejala seperti kekeringan dan iritasi.

Iritasi atau reaksi alergi

Paparan terhadap bahan kimia dalam produk kebersihan pribadi, sabun, deterjen, atau parfum dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada vulva dan vagina. Ini dapat memicu peradangan dan gejala vulvovaginitis.

Rekomendasi Obat untuk Penyakit Vulvovaginitis

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah merangkum beberapa obat yang dapat mengatasi penyakit vulvovaginitis. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan berdasarkan penyebab umum vulvovaginitis meliputi:

Miconazole

Miconazole adalah obat antijamur yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada area vagina dan dapat meredakan gejala gatal, iritasi, rasa terbakar, dan keputihan yang disebabkan oleh infeksi jamur.

Clotrimazole

Clotrimazole adalah obat lainnya yang mungkin disarankan untuk mengobati infeksi jamur. Ini dapat digunakan untuk mengobati beberapa efek infeksi jamur, termasuk kutu air, kurap, dan panu.

Terapi Hormon

Terapi hormon, juga disebut sebagai terapi hormonal, pengobatan hormon, atau terapi endokrin, adalah jenis pengobatan yang menggunakan hormon sintetis untuk mengobati berbagai kondisi medis, seperti kanker, gejala menopause, dan masalah kesuburan.

Penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk memastikan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi masing-masing individu. Jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan, sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...