PAFI Edukasi Seputar Kolesterol dan Cara Mengobatinya


Berbicara tentang gangguan kesehatan, salah satunya yang mungkin sering dialami bagi remaja hingga orang dewasa adalah kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi berbahaya bagi kesehatan.
Kadar kolesterol terlalu tinggi dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti penyakit jantung. Prevalensi kolesterol tinggi di Indonesia mencapai 35 persen, dan kolesterol tinggi cukup diwaspadai karena tidak memiliki gejala signifikan.
PAFI dengan alamat website https://pafikotatanjungbalai.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia terus mendukung penelitian dan inovasi dalam ilmu farmasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan farmasi.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab terjadinya kolesterol tinggi pada remaja hingga orang dewasa, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya kolesterol tinggi?
Pada umumnya, kadar kolesterol baik (HDL) normal berkisar 40–60 mg/dL dan kadar kolesterol jahat (LDL) normal kurang dari 100 mg/dL. Setiap remaja hingga orang dewasa harus dapat menjaga kadar kolesterol jahat (LDL) di bawah ambang batas normal, atau tidak lebih dari 100–129 mg/dL.
Berbagai faktor, termasuk makanan yang dikonsumsi seseorang serta gaya hidup, dapat mempengaruhi peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL). Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya kolesterol tinggi yang perlu diperhatikan meliputi:
Faktor genetik dan keturunan
Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan kadar kolesterol seseorang. Beberapa orang secara genetik cenderung memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi, terlepas dari gaya hidup mereka. Salah satu kondisi genetik yang paling dikenal adalah hiperkolesterolemia familial (FH). FH adalah kelainan genetik yang menyebabkan tubuh memproduksi LDL (kolesterol jahat) dalam jumlah yang sangat tinggi sejak usia muda. Kondisi ini seringkali tidak menunjukkan gejala sampai terjadi komplikasi serius seperti penyakit jantung koroner.
Pola makan yang tidak sehat
Pola makan yang buruk adalah salah satu penyebab utama kolesterol tinggi yang paling umum. Lemak trans sebagian besar ditemukan dalam makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan yang digoreng. Lemak trans tidak hanya meningkatkan kadar LDL, tetapi juga menurunkan kadar HDL (kolesterol baik), yang membuatnya sangat berbahaya bagi kesehatan jantung.
Obesitas atau kelebihan berat badan
Obesitas, atau kelebihan berat badan yang signifikan, seringkali terkait dengan kadar kolesterol yang tidak sehat. Orang yang obesitas cenderung memiliki kadar LDL yang lebih tinggi, kadar HDL yang lebih rendah, dan kadar trigliserida yang lebih tinggi. Kelebihan berat badan dapat mempengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh, menyebabkan hati memproduksi lebih banyak LDL dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menghilangkan LDL dari darah.
Kurangnya aktivitas fisik
Gaya hidup yang tidak aktif atau kurangnya aktivitas fisik dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol. Olahraga secara teratur membantu meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik), yang membantu menghilangkan LDL (kolesterol jahat) dari arteri.
Kondisi medis tertentu
Kondisi medis tertentu seperti penderita diabetes, mengidap penyakit hati serta penyakit ginjal kronis mempengaruhi kadar kolesterol seseorang. Selain itu, kadar kolesterol cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Setelah menopause, wanita cenderung mengalami peningkatan kadar LDL dan penurunan kadar HDL.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati kolesterol tinggi?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab kadar kolesterol yang tinggi. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala kolesterol tinggi serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
Statin
Beberapa obat jenis statin untuk menurunkan kadar kolesterol yang tinggi adalah simvastatin, pravastatin, atorvastatin dan rosuvastatin. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim HMG-CoA reductase di hati, yang berperan dalam produksi kolesterol. Statin efektif menurunkan LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta meningkatkan HDL (kolesterol baik).
Obat penghambat penyerapan kolesterol
Salah satu obat penghambat penyerapan kolesterol yang direkomendasikan apoteker adalah ezetimibe. Obat ini bekerja dengan menghambat penyerapan kolesterol di usus, sehingga menurunkan kadar LDL dalam darah. Ezetimibe juga sering digunakan bersama statin.
Obat pengikat asam empedu
Beberapa jenis obat pengikat asam empedu seperti cholestyramine, colesevelam dan colestipol. Obat ini dapat mengikat asam empedu di usus, sehingga hati mengambil lebih banyak kolesterol dari darah untuk memproduksi asam empedu, menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Fibrat
Obat terakhir dari golongan fibrat seperti fenofibrate, gemfibrozil. Obat ini dapat meningkatkan pembuangan trigliserida dan LDL, serta meningkatkan HDL. Fibrat sering digunakan untuk menurunkan trigliserida tinggi.
Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi kadar kolesterol yang tinggi adalah dengan lebih banyak mengonsumsi air putih serta mengurangi konsumsi makanan berlemak. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan dosis obat yang sesuai kebutuhan.
Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafikotatanjungbalai.org melalui smartphone Anda.