Dalil Al Quran Tentang Puasa Ramadhan
Umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh dalam bulan suci Ramadhan. Hal ini selaras dengan perintah Allah yang terdapat dalam ayat-ayat Al Quran tentang puasa beserta ketentuannya.
Untuk lebih memahami pentingnya bulan ini, penting bagi kita untuk memahami dalil Al Quran tentang puasa Ramadhan. Setidaknya ada empat ayat Al-Quran yang membahas tentang puasa, mulai dari kewajiban hingga larangan-larangan yang berlaku selama berpuasa.
Ayat-ayat tentang puasa Ramadhan terdapat dalam surat Al-Baqarah (2): 183, 184, 185, dan 187. Hal ini menandakan bahwa kewajiban menjalankan puasa Ramadhan ditegaskan setelah Nabi Muhammad Saw tiba di Madinah, karena surat Al-Baqarah diyakini diturunkan di sana.
Dalil Al Quran Tentang Puasa Ramadhan
Setidaknya terdapat empat dalil Al Quran tentang Ramadhan. Ayat-ayat ini dapat ditemukan dalam Surah Al-Baqarah pada ayat 183, 184, 185, dan 187. Berikut ini lafal dan terjemahan beserta penjelasan singkatnya:
1. Surah Al-Baqarah Ayat 183
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَععَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Secara umum, ayat ini adalah bukti tentang kewajiban melakukan puasa Ramadhan. Meskipun tidak secara langsung menggunakan kata-kata seperti "wajib" atau "fardhu", frasa "diwajibkan atas" memiliki makna yang sama dengan kewajiban atau fardhu.
2. Surat Al Baqarah Ayat 104
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ١٨٤
Artinya: Puasa itu adalah sejumlah hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (karena uzur) bolehlah memberi fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan memberikan kebaikan, maka itu lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Imam Al-Maraghi dalam penafsirannya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan "hari tertentu" adalah hari-hari dalam bulan Ramadhan. Allah tidak mewajibkan puasa sepanjang waktu atau puasa dahr karena hal itu pasti akan memberatkan hamba-Nya. Ketentuan ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan rahmat.
Selain itu, ayat ini juga memberikan kelonggaran bagi orang sakit dan musafir. Keduanya diperbolehkan untuk tidak berpuasa, dengan syarat bahwa jika mereka memaksakan untuk berpuasa, akan menyebabkan penyakit mereka bertambah parah atau perjalanan mereka terlalu melelahkan. Musafir diperbolehkan untuk berbuka puasa selama perjalanan mereka memenuhi syarat-syarat yang membolehkan mereka untuk menjalankan shalat qashar.
3. Surat Al Baqarah Ayat 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
Artinya: "Bulan Ramadan, di mana Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk tersebut serta pembeda antara yang benar dan yang salah. Oleh karena itu, barangsiapa di antara kalian hadir di bulan itu, hendaklah ia berpuasa. Dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan, maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan itu dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (Al-Quran, Surah Al-Baqarah, Ayat 185)
Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah bahwa Allah secara langsung memilihnya sebagai waktu penurunan Al-Quran. Dalam proses penurunan Al-Quran, terjadi dua tahap. Pertama, Al-Quran diturunkan dari Lauh Mahfuz ke langit dunia. Kedua, Al-Quran turun dari langit dunia ke bumi.
Selanjutnya, dalam Surah Al-Baqarah ayat 186, dijelaskan bahwa kewajiban berpuasa tidak berlaku sepanjang tahun, melainkan hanya untuk "beberapa hari tertentu." Bahkan, kewajiban itu hanya berlaku bagi mereka yang berada di kampung halaman mereka dan dalam keadaan sehat. Jadi, bagi yang sakit atau sedang dalam perjalanan, mereka tidak diwajibkan berpuasa dan dapat menggantinya di kemudian hari.
4. Al Baqarah Ayat 187
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ١٨٧
Artinya: “Diperbolehkan bagimu pada malam hari bulan puasa mendekati istrimu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu telah berlaku curang terhadap dirimu sendiri, lalu Dia memaafkan kamu dan memberi ampun kepadamu.
Kini, campurilah mereka dan carilah apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Makan dan minumlah sampai terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam. Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa."
Secara ringkas, ayat ini mengatur tentang hal-hal yang diizinkan dan dilarang selama menjalani puasa. Kegiatan intim dengan pasangan dilarang pada siang hari tetapi diperbolehkan pada malam hari setelah berbuka. Konsumsi makanan dan minuman dilarang mulai dari fajar hingga matahari terbenam, tetapi diperbolehkan untuk melakukannya setelah matahari terbenam hingga fajar berikutnya.
Itulah 4 dalil Al Quran tentang puasa Ramadhan yang memuat ketentuan-ketentuan selama menjalankan ibadah di bulan suci tersebut.