10 Puisi Karya Chairil Anwar dan Perjalanan Kariernya

Ghina Aulia
21 Agustus 2023, 12:54
Puisi karya Chairil Anwar
Derai-derai Cemara (1949)
Ilustrasi, Chairil Anwar.

Perkembangan sastra di Indonesia diketahui sudah dimulai sejak zaman sejarah, yakni sebelum abad ke-20. Di dalam perjalanannya, terdapat sejumlah sastrawan yang namanya populer hingga sekarang. Sebut saja Chairil Anwar, Idrus, Asrul Sani, Siti Rukiah, dan lain-lain.

Meski raganya tak lagi ada, karya mereka tetap dikenang hingga sekarang. Adapun yang akan dibahas lebih lanjut pada tulisan ini yaitu karya-karya Chairil Anwar.

Profil dan Perjalanan Chairil Anwar sebagai Penyair

Chairil Anwar dikenal sebagai penyair kondang dengan segudang karya penuh makna dan masih hangat diperbincangkan di masa sekarang. Beberapa karya populernya yaitu puisi Aku, Sendiri, Krawang-Bekasi, Sia-sia, Penghidupan, dan masih banyak lagi.

Chairil Anwar lahir pada 26 Juli 1922, di Medan, Sumatera Timur. Ia dibesarkan di tanah kelahiran dan akhirnya pindah ke Batavia (Jakarta) pada tahun 1940 bersama Sang Ibu.

Dari situlah, Chairil Anwar banyak belajar dan menggubah karya sastra. Pada tahun 1942, ia mengeluarkan karya pertamanya yang berjudul Nisan.

PAMERAN MENGENANG 100 TAHUN CHAIRIL ANWAR
Ilustrasi, pameran Mengenang 100 Tahun Chairil Anwar (ANTARA FOTO/Darryl Ramadhan/wsj.)

Ia menempuh pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School (HIS). Setelahnya, dilanjutkan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Diketahui bahwa sejak remaja, Chairil Anwar sudah memiliki keinginan untuk menjadi seniman.

Chairil Anwar menguasai bahasa asing, yaitu Inggris, Belanda, dan Jerman. Kemampuan tersebut membuatnya banyak membaca buku karya pengarang internasional seperti W. H. Auden, J. Slaurhoff, Edgar du Perron, Hendrik Marsman, Rainer Maria Rilke, dan Archibald MacLeish. Dari situlah pengaruh gaya penulisannya berasal.

Merangkum dari Tinuk pada tulisannya yang berjudul Chairil Anwar: Poet of a Generation (2002), tulisan Chairil Anwar cenderung membahas tentang kematian. Ia pertama kali menyalurkan karyanya melalui majalah Pandji Pustaka.

Namun proses tersebut tidak mudah dan diterima. Lantaran karya Chairil Anwar yang dinilai sangat individualistis dan tidak sesuai dengan tema Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya.

Meski begitu, hambatan tersebut tidak membuat karyanya berhenti beredar. Puisi karya Chairil Anwar akhirnya dipublikasikan secara masif melalui kertas selama pendudukan Jepang sebelum tahun 1945.

Puisi Karya Chairil Anwar

Berikut kumpulan puisi karya Chairil Anwar:

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement