8 Tradisi Imlek di Indonesia yang Masih Populer Hingga saat ini

Ringkasan
- Imlek di Indonesia diwarnai dengan tradisi untuk mendatangkan keberuntungan, seperti memberi angpao, menyaksikan barongsai, dan menyiapkan hidangan khas.
- Tradisi Imlek memiliki makna filosofis, seperti menggunakan warna merah untuk mengusir roh jahat, membersihkan rumah untuk menghilangkan energi negatif, dan menyalakan kembang api untuk mengusir roh jahat.
- Selain perayaan pergantian tahun, Imlek juga menjadi momen untuk bersyukur, menghormati leluhur melalui sembahyang, dan membaca ramalan shio untuk mengetahui peruntungan setahun ke depan.

Tahun Baru Imlek selalu diwarnai dengan berbagai tradisi Imlek di Indonesia yang memiliki makna mendalam. Selain sebagai perayaan pergantian tahun, tradisi-tradisi Imlek diyakini dapat mendatangkan keberuntungan dan berkah untuk tahun yang akan datang.
Menurut Jenny Leung, Direktur Eksekutif Pusat Kebudayaan Tiongkok di San Francisco, setiap daerah memiliki cara berbeda dalam merayakan Imlek. Misalnya, di Tiongkok Utara, masyarakat biasa menyantap pangsit pada malam Imlek, sementara di Tiongkok Selatan, mereka menyiapkan kue beras sebagai simbol harapan untuk kehidupan yang lebih baik di tahun berikutnya.
Imlek yang menandai pergantian tahun dalam kalender Tionghoa atau kalender Lunar, tidak hanya dirayakan di Tiongkok, tetapi juga di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tahun ini, perayaan Imlek jatuh pada tanggal 29 Januari 2025 dan menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia.
8 Tradisi Imlek di Indonesia yang Masih Populer
Perayaan Imlek adalah momen pergantian tahun menurut kalender Tionghoa. Selain merayakan awal tahun baru, Imlek juga dianggap sebagai waktu yang tepat untuk bersyukur atas segala pencapaian di tahun sebelumnya. Berikut beberapa tradisi Imlek di Indonesia:
1. Membagikan Angpao
Salah satu tradisi Imlek yang tak boleh dilewatkan adalah memberi angpao. Tradisi ini, umumnya dilakukan oleh orang tua atau pasangan yang sudah menikah, memberikan angpao kepada anak-anak dan generasi muda yang masih lajang.
Angpao biasanya berupa amplop dengan desain khas Imlek, yang berisi uang kertas sebelum dibagikan. Namun, seiring berkembangnya teknologi, kini pembagian angpao tak hanya terbatas pada uang tunai, tetapi juga bisa dilakukan melalui mobile banking.
2. Menonton Barongsai dan Liong
Salah satu tradisi Imlek di Indonesia yang terkenal adalah menyaksikan pertunjukan barongsai dan liong, yang bisa ditemukan di berbagai tempat hiburan atau mal. Barongsai dan liong menjadi simbol kebahagiaan dan kesenangan bagi masyarakat Tionghoa, dan tarian mereka diyakini dapat membawa keberuntungan serta mengusir roh jahat.
3. Menyiapkan Hidangan Khas Imlek
Perayaan Tahun Baru Imlek tentu tidak akan lengkap tanpa hidangan khas yang disajikan. Berbagai makanan seperti pangsit, siu mie, lumpia, sup, dan ikan bandeng selalu hadir di meja makan. Selain hidangan utama, ada pula kue-kue yang melambangkan keberuntungan, seperti kue keranjang, kue mangkok, manisan, dan buah-buahan.
Setiap makanan khas Imlek ini, memiliki makna mendalam yang telah diwariskan turun-temurun. Filosofi yang terkandung dalam makanan tersebut, bertujuan agar seluruh keluarga mendapatkan keberuntungan, kesehatan, dan kekayaan di tahun yang baru.
4. Sembahyang Leluhur
Umat Tionghoa yang menganut agama Konghucu umumnya melaksanakan sembahyang leluhur di klenteng menjelang perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Tradisi Imlek di Indonesia ini, bertujuan untuk menghormati dan mendoakan arwah para leluhur mereka.
Selain di klenteng, sembahyang leluhur juga dapat dilakukan di rumah sebelum perayaan Imlek dimulai. Saat Imlek, biasanya menyajikan persembahan berupa makanan, menyalakan dupa dan lilin sebagai bagian dari upacara tersebut.
5. Serba Warna Merah
Warna merah menjadi simbol yang sangat khas dalam perayaan Imlek. Mulai dari dekorasi, amplop angpao, hingga pakaian, menggunakan warna merah.
Bagi masyarakat Tionghoa, warna merah dianggap sebagai simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan kekuatan. Ada pula legenda yang melatarbelakangi pemilihan warna merah. Konon, ribuan tahun yang lalu, ada monster bernama Nian yang menyerang desa-desa pada hari pertama Tahun Baru.
Legenda menyebutkan bahwa monster tersebut takut dengan suara keras dan warna merah. Karena itu, masyarakat Tionghoa mengenakan warna merah pada pakaian dan dekorasi mereka untuk mengusir roh jahat.
6. Membaca Ramalan Shio
Shio adalah simbol binatang dalam astrologi Tionghoa, yang terdiri dari dua belas hewan yang mewakili tahun, bulan, dan jam tertentu. Setiap shio memiliki karakteristik dan elemen yang khas.
Ramalan kehidupan berdasarkan shio memberikan gambaran tentang aspek percintaan, karier, kesehatan, dan keuangan sepanjang tahun. Prediksi shio sering menjadi referensi bagi masyarakat Tionghoa dalam menjalani kehidupan mereka selama setahun penuh.
7. Membersihkan dan Menghias Rumah
Salah satu tradisi Imlek di Indonesia yang sudah dilakukan di Indonesia sejak lama adalah membersihkan rumah dan menghiasnya. Tradisi ini, diyakini dapat menghilangkan energi negatif dan membuka jalan bagi datangnya keberuntungan. Karena itu, kegiatan ini biasanya dilakukan sehari sebelum perayaan Imlek.
Namun, setelah Imlek tiba, masyarakat Tionghoa percaya bahwa membersihkan rumah selama tiga hari pertama perayaan dapat menghilangkan keberuntungan yang datang di tahun baru. Setelah membersihkan rumah, masyarakat Tionghoa juga akan menghias rumah dengan berbagai dekorasi khas Imlek, yang umumnya berwarna merah, seperti lampion, pohon kumquat, dan hiasan lainnya.
8. Menyalakan Petasan dan Kembang Api
Kembang api menjadi salah satu elemen penting dalam perayaan Imlek, bukan hanya sebagai penerang langit malam, tetapi juga karena suara dentuman kerasnya yang diyakini dapat mengusir roh jahat.
Tidak hanya di Indonesia, masyarakat di China juga menyalakan kembang api selama 15 hari pertama perayaan Tahun Baru Imlek. Kembang api pertama kali ditemukan oleh bangsa China pada abad ke-7 Masehi dan digunakan untuk mengusir roh jahat. Tradisi ini, diteruskan hingga menjadi simbol khas dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
Tradisi Imlek di Indonesia mencerminkan keberagaman budaya Tionghoa yang tetap lestari hingga kini. Berbagai ritual seperti membersihkan rumah, menghias dengan ornamen khas berwarna merah, serta menyajikan makanan dan angpao, menjadi bagian penting dari perayaan Imlek.