Bos Mansek Sebut ada IPO BUMN bidang Sumber Daya Alam di Tahun Ini

Nur Hana Putri Nabila
9 Januari 2024, 16:56
Bos Mansek Sebut ada IPO BUMN bidang Sumber Daya Alam di Tahun Ini
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi gedung BUMN, jakarata Pusat (09/08).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Direktur Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana menyebut tak ada perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan mencatatkan sahamnya melalui initial public offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal satu 2024 ini. 

Namun Oki mengatakan, Mandiri Sekuritas masih dalam tahap diskusi dengan beberapa perusahaan BUMN yang ingin melantai di BEI. Salah satunya perusahaan BUMN yang bergerak di bidang sumber daya alam dan itu akan terlaksana di tahun ini.

“Kalau kuartal satu sih saya terus terang belum ada. Jadi kami melihatnya ada diantara semester satu dan semester dua yah. Ini kami lagi lihat waktunya yang paling bagus,” ungkap Oki kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (9/1). 

Ia juga menegaskan hal itu tak ada hubungannya dengan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Apabila melihat pemilu - pemilu sebelumnya dari 2015 dan 2019 tak memberikan sentimen negatif kepada pasar modal dan investor. Oki optimis pasar modal Indonesia tahun ini berjalan positif dan akan jauh lebih baik. 

“Kalau kita lihat seharusnya akan berjalan dengan baik yah. Kalau kita lihat dari pemilu - pemilu sebelumnya tidak ada yang aneh - aneh yah,” kata Oki.

Selain itu, Oki menargetkan tahun ini dapat membawa perusahaan untuk IPO sebanyak-banyaknya. Oki menyebut Mandiri Sekuritas tahun lalu hanya membawa enam perusahaan IPO. Diharapkan perusahaan banyak IPO di tahun ini, kata Oki, karena ingin menggerakkan pertumbuhan pasar modal dengan maksimal.

Sebagai informasi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih mengkaji waktu pelaksanaan atas aksi korporasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk melantai di bursa saham melalui IPO.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan pihaknya hingga saat ini masih mengkaji kondisi pasar terkait rencana subholding upstream Pertamina tersebut melantai di bursa saham. Adapun rencana IPO sendiri sebelumnya direncanakan dapat terlaksana pada Juni 2023, namun mundur ke waktu yang belum ditetapkan.

Pencarian dana melalui IPO untuk kegiatan eksplorasi dilakukan mengingat perusahaan migas pelat merah ini mempunyai keterbatasan pendanaan. Di sisi lain, kebutuhan impor untuk minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

Sementara Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengungkapkan sebanyak delapan perusahaan dengan kategori aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar masuk dalam antrean pencatatan saham perdana di BEI pada tahun ini. 

Akan tetapi, Nyoman juga menyebut belum terdapat perusahaan dari BUMN maupun anak usahanya yang masuk dalam pipeline bursa. Ia juga menyebut selain 8 perusahaan tadi, juga terdapat 19 perusahaan dengan aset skala menengah atau mempunyai aset yang berkisar antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Lalu, sebanyak 2 perusahaan beraset kecil di bawah Rp 50 miliar juga berada dalam pipeline IPO tahun ini.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...