Krisis Listrik Cina Paksa Perusahaan Batasi Produksi, Termasuk Toyota

Cahya Puteri Abdi Rabbi
29 September 2021, 16:30
Cina, Toyota, listrik
ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmeth
Seorang bayi duduk di kereta bayi di depan replika miniatur menara Eiffel di taman bermain "Window of the World" di Shenzhen, provinsi Guangdong, China, Minggu (8/9/2019). Foto diambil tanggal 8 September 2019. Guangdong merupakan salah satu provinsi yang mengalami pemadaman listrik.

Setelah krisis cip semikonduktor, rantai pasokan global kembali terganggu akibat krisis energi listrik yang dialami Cina. Pabrik-pabrik eksportir terbesar dunia dipaksa untuk menghemat energi dengan membatasi jumlah produksi, termasuk Toyota.

Dilansir dari Bloomberg, setidaknya 20 dari 34  provinsi di wilayah Cina mengumumkan pemadaman listrik. Pemadaman ini sebagian besar ditargetkan untuk pengguna industri berat. Ke-20 provinsi tersebut menyumbang 66% terhadap produk domestik bruto (PDB) Cina.

Advertisement

Pemadaman merupakan imbas dari kenaikan harga batu bara serta ambisi Cina untuk mengurangi emisi gas kaca. 

Harga batu bara yang tinggi menyebabkan perusahaan pembangkit listrik memangkas output meskipun permintaan melonjak.  Di sisi lain,  beberapa daerah secara proaktif menghentikan aliran listrik untuk memenuhi tujuan emisi dan intensitas energi.

Pabrik Toyota Motor Corp di Cina juga terdampak oleh krisis listrik negara tersebut. Namun, juru bicara Shiori Hashimoto tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai seberapa besar dampak yang ditimbulkan.

Pabrik mereka yang berpusat di sekitar Tianjin dan Shanghai  mampu memproduksi lebih dari satu juta kendaraan per tahun di Cina.

“Toyota tidak bisa memprediksikan kondisi yang akan datang karena situasinya terus berubah-ubah,” kata Hashimoto dikutip dari Bloomberg, Rabu (29/9).

Selain Toyota, pusat pembuatan baja tahan karat dan keramik utama di Provinsi Fujian, Cina adalah wilayah terbaru yang menghadapi pemadaman listrik.

Wilayah ini akan membatasi aliran listrik mulai 28-30 September dan akan dilanjutkan pada 4-16 Oktober 2021.

Diketahui, wilayah ini memiliki pabrik baja utama, termasuk yang dioperasikan oleh Tsingshan Holding Group, yang merupakan produsen nikel terbesar di dunia.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement