Didominasi Turis Bisnis, 151 Ribu Wisman Kunjungi Indonesia di Oktober
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisawatan mancanegara (wisman)pada bulan Oktober mencapai 151 ribu orang, tertinggi dalam enam bulan terakhir. Kendati demikian, mayoritas kedatangan ini bukan untuk tujuan wisata.
Kepala BPS Margo Yuwono merincikan, jumlah kunjungan wisman pada Oktober melonjak 21,73% dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 124,1 ribu orang.
Namun, dibandingkan Oktober tahun lalu, jumlah kunjungan tersebut turun 0,83%.
"Data yaang kami punya menunjukkan yang terjadi peningkatan itu bukan wisman dengan tujuan leisure atau wisata, tapi masih dengan tujuan tertentu misal untuk bisnis, reuni keluarga atau misi kesehatan," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/12).
Sedikitnya wisman yang datang ke Indonesia dengan tujuan lesisure terlihat dari jumlah kunjungan wisman ke Bali yang masih rendah. Padahal, penerbangan internasional ke Pulau Dewata sudah dibuka sejak 14 Oktober lalu.
Belum ada penerbangan komersil internasional yang mendarat di Bali bahkan satu bulan setelah pembukaan tersebut.
Margo mengatakan, kunjungan wisman sepanjang tahun ini belum menunjukkan kenaikan yang signifikan. Hal ini masih dipengaruhi adanya pembatasan pergerakan orang antar negara.
Ia merincikan, mayoritas dari kunjungan wisman pada Oktober lalu masuk melalui pintu darat, yakni sebanyak 63% dari total kunjungan atau 95,5 ribu kunjungan.
Mayoritas kedatangan ini melalui pos perbatasan Atambua di Nusa Tenggara Timur.
Kemudian kedatangan melalui laut sebanyak 39.786 kunjungan atau 26% dari total kunjungan wisman Oktober. Mayoritas kedatangan ini melalui pelabuhan Batam.
Kedatangan melalui pesawat udara tercatat sebanyak 15.722 kunjungan atau 11% dari total kunjungan. Mayoritas mereka masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara itu, berdasaran kewarganegaraannya, mayoritas wisman yang masuk ke Indonesia di Oktober berasal dari Timor Leste sebanyak 78,8 ribu orang atau 52,2% dari total kunjungan.
Wisman asal Malaysia sebanyak 45,6 ribu orang atau 30,2%, kemudian Cina 6,1 ribu orang atau 4%, dan dari negara lainnya sebanyak 20,5 ribu atau 13,6%.
"Perkembangn secara bulana kenaikan tertinggi itu dari Yaman yang meningkat 426 ribu % meskipun kunjungannya hanya 121 orang pada Oktober," kata Margo.
Selain Yaman, kunjungan dari India juga melonjak 360% dari bulan September 2021 menjadi 971 orang.
Wisman dari Korea Selatan tumbuh 247% menjadi 1.281 orang, serta Timor Leste tumbuh 10,23% menjadi 78,8 ribu orang. Sementara itu, wisman dari Arab Saudi anjlok 40% menjadi 78 orang.
Sekalipun pertumbuhan bulanan mulai membaik, jumlah kunjungan wisman secara kumulatif Januari-Oktober 2021 anjlok 64,37% dari periode yang sama tahun lalu.
Jumlah wisman yang masuk ke Indonesia sepanjang 10 bulan terakir sebanyak 1,3 juta orang, lebih rendah dari 3,7 juta orang tahun lalu.
"Bahkan sebelum pandemi itu pada periode yang sama mampu mencapai 13,4 juta kunjungan," kata Margo.|