NASA Luncurkan Teleskop Canggih untuk Pelajari Sejarah Awal Bumi
Lembaga antariksa Amerika Serikat (AS) NASA meluncurkan teleskop luar angkasa James Webb pada Sabtu (25/12). Teleskop canggih yang sudah dirancang selama 32 tahun tersebut diluncurkan untuk meneliti pembentukan bumi di galaksi pada awal semesta.
Dilansir dari BBC, teleskop luar angkasa James Webb diluncurkan dengan roket dari lepas pantai French Guiana, Amerika Latin.
Teleskop yang dirancang dengan biaya US$10 miliar (Rp 142 triliun) tersebut akan berada di luar angkasa selama dua minggu dan akan mencapai titiknya di orbit matahari berjarak 1,5 juta km dari bumi.
Selain memajukan sains tentang fisika alam semesta, keberadaan teleskop James Webb diharapkan bisa memberikan manfaat untuk kebutuhan keseharian manusia.
Termasuk di dalamnya adalah untuk teknologi komunikasi hingga pengembangan teknologi material yang terbaik untuk dipakai dalam keperluan dunia modern.
Ribuan orang dari seluruh dunia telah bekerja untuk mensukseskan proyek teleskop James Webb.
Teleskop Webb akan berada di jalur yang akan sejalan dengan bumi sehingga akan berbarengan dengan bumi mengitari matahari.
Peluncuran teleskop Webb hanya lah awal dari serangkaian aktivitas yang akan dimulai dalam enam bulan ke depan.
Teleskop James Webb diharapkan bisa mengirim gambar pertamanya pada musim panas tahun depan.
"Kita harus menyadari ada begitu banyak hal tak terhitung yang harus bekerja secara sempurna. Namun, kita juga tahu akan ada imbalan besar di balik risiko besar. Itulah mengapa kita harus mengeksplor," tutur Bill Nelson, administrator NASA, seperti dikutip BBC.
Teleskop James Webb bisa menampilkan sekilas bagian bumi yang belum bisa terlihat sebelumnya setelah ledakan Big Bang, yang terjadi terjadi 13,8 miliar tahun yang lalu.
Teleskop Webb diharapkan bisa mendeteksi cahaya dari bintang-bintang pertama yang bersinar di alam semesta sekitar 13,5 miliar tahun lalu.