Sejarah Monetisasi Emas, Bagaimana Menentukan Harga Emas?

Redaksi
Oleh Redaksi
29 November 2021, 21:34
emas, harga emas, monetisas emas
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi emas batangab PT Aneka Tambang di butik Gedung Ravindo, Jakarta (14/10/2019).

Emas ternyata sudah dipakai secara luas di seluruh dunia sebagai uang. Emas menjadi alat pertukaran tidak langsung yang efisien (versus barter) dan untuk menyimpan kekayaan dalam simpanan. Untuk tujuan alat tukar, tambang memproduksi koin emas, emas batangan, dan bentuk lain.

Saat dijadikan alat tukar, masing-masing bentuk ini harus memiliki berat dan kemurnian yang sama. Kalau tidak, tentunya tidak akan berlaku.

Penggunaan Emas dalam Moneter

Ternyata, koin pertama yang mengandung emas ditemukan di Lydia, Asia kecil, sekitar 600 SM. Koin emas yang dipakai selama periode sejarah Yunani, sebelum maupun selama masa kehidupan Homer, memiliki berat antara 8,42 dan 8,75 gram.

Lalu, dari preferensi sebelumnya dalam menggunakan perak, ekonomi Eropa menetapkan kembali pencetakan emas sebagai mata uang selama abad XIII – XIV.

Harga Emas

Kira-kira, apa yang menjadi penentu dari harga emas ini?

Harga emas ditentukan dari perdagangan di pasar emas dan turunannya. Prosedurnya dikenal dengan sebutan gold fixing (penetapan emas) di London, yang dimulai sejak September 1919. Fungsinya yakni untuk memberi harga patokan bagi industri tersebut.

Lalu, seiring waktu, di 1968 mulai diperkenalkan afternoon fixing untuk memberikan harga saat pasar Amerika Serikat dibuka.

Seperti logam mulia lainnya, emas juga diukur dalam satuan berat, yaitu troy ounce dan gram. Nah, proporsi emas dalam paduan diukur dengan karat (k). Nilai 24 karat (24k) ditetapkan sebagai acuan emas murni. Karena itu, angka karat yang lebih rendah menunjukkan proporsi yang lebih sedikit.

Kemurnian emas batangan ataupun koin juga bisa dinyatakan sebagai angka desimal, dimulai dari 0 sampai angka 1, yang dikenal sebagai kehalusan millesimal, seperti 0,995 yang menunjukkan kondisi hampir murni.

Pada 2021, harga emas berada di level US$ 1.702,50 per troy ounce, atau sering ditulis sebagai US$ 1.702,50/oz. Harga tertinggi sepanjang masa pernah tercipta di Agustus 2020 senilai US$ 2.075,10/oz.

Sejarah Monetisasi Emas

Koin emas banyak digunakan sebagai mata uang. Lalu, uang kertas diperkenalkan. Biasanya itu dianggap sebagai tanda terima yang bisa ditukarkan dengan koin emas atau emas batangan.

Dalam sistem moneter yang dikenal sebagai gold standard (standar emas), emas dengan berat tertentu diberi nama satuan mata uang.

Untuk jangka waktu yang cukup lama, pemerintah AS sempat menetapkan nilai dolar Amerika dengan 1 troy ounce (oz) = US$ 20,67 (US$ 0,665 per gram). Tapi pada 1934, dolar didevaluasi menjadi US$ 35,00 per troy ounce (US$ 0,889 per gram).

Di tahun 1961, sulit untuk mempertahankan harga ini. Lalu, sekelompok bank AS dan Eropa setuju untuk memanipulasi pasar guna mencegah devaluasi mata uang lebih lanjut terhadap peningkatan permintaan emas.

Koin Edisi Khusus

Ternyata, ada koin edisi khusus yang sempat dibuat. Koin ini, Canadian Golden Maple Leaf, berisi emas kemurnian tertinggi dari semua koin batangan, pada 99,999% atau 0,99999. Sedangkan koin Canadian Golden Maple Leaf edisi populer memiliki kemurnian 99,99%.

Pada 2006, United States Mint mulai memproduksi koin emas batangan Buffalo Amerika dengan kemurnian 99,99%.

Sementara emas Kanguru Australia pertama kali diciptakan pada 1986 sebagai australian gold nugget, tetapi mengubah disain kebalikannya pada 1989. Koin modern lainnya termasuk koin bullion Vienna Phillarmonic Austria dan Panda Emas Cina.

Gold Standard

Saat persiapan Perang Dunia I, negara-negara yang bertikai pindah ke standar emas pecahan, menggembungkan mata uang mereka untuk membiayai perang.

Pascaperang, negara-negara pemenang, terutama Inggris, secara bertahap memulihkan nilai tukar emas. Namun aliran emas internasional melalui uang kertas tetap diembargo. Pengiriman internasional waktu itu dilakukan secara eksklusif untuk perdagangan bilateral atau untuk membayar ganti rugi perang.

Setelah Perang Dunia II, emas diganti oleh sistem mata uang yang dapat dikonversi secara nominal yang terkait dengan nilai tukar tapi tetap mengikuti sistem Bretton Woods (penamaan berdasarkan suatu daerah di negara bagian Amerika, New Hampshire).

Pertemuan ini sekaligus cikal bakal dari pendirian IMF (International Monetary Fund). Gold standard dan penukaran mata uang langsung ke emas sebetulnya sudah ditinggalkan oleh pemerintah dunia, dan ini dipelopori oleh Amerika Serikat di tahun 1971.

AS waktu itu menolak untuk menebus dolar dengan emas. Dari sinilah peran uang fiat (fiat currency) mengisi sebagian besar peran moneter sampai saat ini. Swiss menjadi negara terakhir yang mengikat mata uangnya dengan emas, sampai akhirnya bergabung dengan IMF di tahun 1999.

Bank sentral terus menyimpan sebagian cadangan likuid mereka sebagai emas dalam beberapa bentuk. Pertukaran logam seperti yang digunakan di London Bullion Market Association (LBMA) masih melakukan transaksi dengan denominasi emas, termasuk kontrak pengiriman masa depan (futures delivery contracts).

Seiring pertumbuhan ekonomi yang tajam di abad ke-20, dan meningkatnya nilai tukar, cadangan emas dunia dan pasar perdagangannya menjadi bagian kecil dari semua pasar. Nilai tukar mata uang yang semula bernilai tetap terhadap emas, sekarang berubah menjadi floating price (harga mengambang) dan juga kontrak futures.

Kadar Emas

Proporsi emas (kehalusan) paduan diukur dengan karat (k). Emas murni (secara komersil) ditetapkan sebagai 24 karat, disingkat 24k. Koin Emas Inggris yang diedarkan dari 1526 sampai era 1930-an biasanya merupakan perpaduan standar 22k yang disebut emas mahkota.

Sementara koin emas Amerika untuk sirkulasi setelah 1837 mengandung paduan 0,900 emas murni, atau 21,6 k.

Emas sebagai Lindung Nilai

Harga beberapa logam golongan platina sebetulnya bisa jauh lebih tinggi, tapi emas sudah lama dianggap logam mulia yang paling diminati. Nilai emas juga sudah digunakan sebagai standar untuk banyak mata uang.

Kode mata uang emas ISO 4217 adalah XAU. Banyak pemegang emas menyimpannya dalam bentuk koin emas atau emas batangan sebagai lindung nilai terhadap inflasi atau gangguan ekonomi lainnya, meskipun kemanjurannya dipertanyakan. Secara historis, ia belum terbukti dapat diandalkan sebagai instrumen lindung nilai.

Koin bullion modern untuk tujuan investasi atau kolektor tidak memerlukan sifat keausan mekanis yang baik. Mereka biasanya emas murni pada 24k, meskipun American Gold Eagle dan emas Inggris terus dicetak dalam logam 22k (0,92) dalam tradisi sejarah, dan Krugerrand Afrika Selatan, pertama kali dirilis pada tahun 1967, juga 22k (0,92).

Sumber: Finansialku.com

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...