Waktu Mepet, Bulog Pesimistis Bisa Impor 500 Ribu Ton Beras

Michael Reily
17 Januari 2018, 08:54
beras
Katadata | Arief Kamaludin

Perum Bulog yang ditugaskan pemerintah untuk impor beras sebanyak 500 ribu ton telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,6 triliun. Bulog pun membuka lelang untuk eksportir yang tergabung dalam asosiasi negara produsen beras, yakni Thailand, Vietnam, Myanmar, Pakistan, dan India.

Hanya, Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti menyatakan, rentang waktu yang diberikan pemerintah terlalu singkat, yakni hingga akhir Februari 2018. “Kami harus terima kalau jumlah 500 ribu ton tidak tercapai,” kata Djarot di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (16/1).

Djarot menyatakan, Bulog sudah mempercepat proses administrasi sejak ditugaskan pada Senin (15/1) lalu. Perhitungannya, seleksi eksportir yang mendaftar ke Bulog akan memakan waktu hingga 4 hari.

(Baca juga: Bulog Siapkan Anggaran Rp 15 Triliun untuk Kelola Beras)

Seleksi dilakukan untuk mengecek profil perusahaan dan ketersediaan beras minimal 15 ribu ton. Perusahaan juga mesti menyertakan pernyataan bahwa pernah melakukan ekspor sebesar 50 ribu ton.

Setelah itu, negosiasi penentuan kontrak berisikan jumlah volume dan harga bakal diselesaikan selama sehari. Kemudian, Bulog akan membuka letter of credit (LC). Namun, proses pengumpulan beras yang dilakukan eksportir dan durasi pengiriman sampai pelabuhan akan menghabiskan waktu umumnya 20 hari. Sebab, eksportir pun perlu waktu untuk mengumpulkan pasokan sesuai pesanan Bulog.

Bulog juga memperhitungkan waktu loading di pelabuhan membutuhkan waktu maksimum 7 hari. Selain itu, butuh setidaknya 20 kapal besar berkapasitas 25 ribu ton untuk menyelesaikan tugas pemerintah. “Tentu masuknya kapal hingga loading ke pelabuhan juga menjadi persoalan,” kata Djarot.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...