Rangkuman Sejarah Kesultanan Cirebon

Siti Nur Aeni
13 Agustus 2021, 21:30
Keraton Kanoman merupakan keraton peninggalan Kesultanan Cirebon yang terletak di Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat.
kebudayaan.kemdikbud.go.id
Keraton Kanoman merupakan keraton peninggalan Kesultanan Cirebon yang terletak di Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Dahulu tanah nusantara ditempati banyak kerajaan-kerajaan besar, salah satunya Kesultanan Cirebon. Poros penyebaran agama Islam di Jawa Barat dan sekitarnya banyak dilakukan kerajaan ini. Ada sejarah panjang dan menarik dari Kesultanan Cirebon. Penasaran bagaimana sejarahnya?

Awal Berdiri Kesultanan Cirebon

Kesultanan Cirebon merupakan kerajaan Islam pertama di tanah Sunda. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke 15 dan 16 masehi. Dahulu, tempat ini yang sangat penting sebab menghubungkan berbagai jalur perdagangan sejumlah pulau.

Lokasi kerajaan Islam ini di sebelah utara Pulau Jawa, di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Letak geografis ini juga yang membuat Cirebon sebagai penghubung dua kebudayaan sekaligus yakni Jawa dan Sunda.

Semula Cirebon hanya sebuah dukuh kecil yang didirikan oleh Ki Gedeng Tapa. Tempat ini kemudian menjadi pelabuhan penting dan ramai dikunjungi orang. Lama-kelamaan berkembang menjadi kota besar. Cirebon kemudian berubah menjadi tempat pelayaran dan perdagangan hingga akhirnya menjadi pusat penyebaran Islam di daerah Jawa Barat.

Proses pendirian dari Keraton Cirebon bermula dari keturunan Kerajaan Pajajaran yang bernama Pangeran Cakrabuana, anak dari Prabu Siliwangi dan istri pertamanya bernama Subanglarang, puteri dari Ki Gedeng Tapa. Pangeran Cakrabuana bukan anak satu-satunya, ia memiliki saudara kandung bernama Nyai Rara Antang dan Raden Kian Santang.

Karena Pangeran Cakrabuana merupakan anak pertama, ia memiliki hak untuk meneruskan tahta di Kerajaan Pajajaran. Namun karena ia beragam Islam seperti agama ibundanya, posisi putra mahkota yang didudukinya terpaksa digantikan adik tirinya yang bernama Prabu Surawisesa anak dari Prabu Siliwangi dengan istri keduanya.

Pangeran Cakrabuana kemudian memperdalami agama Islam dan membuat perdukuran di sekitar Kebon Pesisir. Dia membuat Kuta Kosod atau susunan tembok bata tanpa spasi, membuat Dalem Agung Pakungwati, dan mendirikan pemerintahan di Cirebon pada 1430 M.

Karena itu Pangeran Cakrabuana dianggap sebagai pendiri dari Keraton Cirebon sekaligus menjadi raja pertama. Kerajaan ini kemudian tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, juga bagian dari penyebaran agama Islam.

Berdirinya Kesultanan Cirebon ternyata tidak lepas dari pengaruh kerajaan Islam lainnya yakni Kesultanan Demak yang ada di Jawa Tengah. Seiring berjalannya waktu, kerajaan ini kemudian berkembang dengan cukup pesat. Pemimpin selanjutnya dari kesultanan ini yaitu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, keponakan dari Pangeran Cakrabuana.

Halaman:
Editor: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...