Bank Dunia: Utang Negara Miskin dan Menengah Kian Menggunung

Abdul Azis Said
12 Oktober 2021, 09:10
Bank dunia, utang
Arief Kamaludin | Katadata
Bank Dunia

Bank Dunia memperingatkan utang kelompok negara berpenghasilan menengah dan rendah kini mencapai US$ 8,7 triliun atau lebih dari Rp 123 kuadriliun di 2020. Nilai ini naik 5,3% dibandingkan dengan 2019 akibat pandemi Covid-19.

Laporan Bank Dunia bertajuk bertajuk 'Statistik Utang Internasional 2022' juga menyebut soal kenaikan beban utang  2020. Nilainya mencapai US$ 860 miliar atau setara Rp 12 kuadriliun, naik 12% dibanding tahun sebelumnya.

Advertisement

Presiden Grup Bank Dunia David Malpass mengatakan pihaknya mendorong pendekatan komprehensif untuk masalah utang, termasuk pengurangan, restrukturisasi yang lebih cepat, dan peningkatan transparansi.

"Tingkat utang yang berkelanjutan sangat penting untuk pemulihan ekonomi dan pengurangan kemiskinan,” katanya melalui keterangan tertulis, Senin (11/10).

Bank Dunia mencatat, net inflow dari kreditur ke ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah mencapai US$ 117 miliar sepanjang 2020. Ini merupakan level tertinggi dalam satu dekade terakhir. Net inflow berupa utang luar negeri pemerintah ke negara penghasilan rendah juga naik 25% menjadi US$ 71 miliar, menyentuh level tertinggi dalam satu dekade. Kemudian, kreditur multilateral, termasuk IMF menyediakan pinjaman sebesar US$ 42 miliar, sementara kreditor bilateral menyumbang tambahan US$ 10 miliar.

Selain itu, Bank Dunia juga mencatat, di semua negara berpenghasilan rendah dan menengah, peningkatan utang luar negeri melampaui Pendapatan Nasional Bruto (GNI) dan pertumbuhan ekspornya. Rasio utang luar negeri terhadap GNI negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, tidak termasuk China, naik menjadi 42% pada tahun 2020 dari 37% pada tahun 2019. Sementara rasio utang terhadap ekspor mereka meningkat menjadi 154% pada tahun 2020 dari 126% pada tahun sebelumnya.

"Perekonomian di seluruh dunia menghadapi tantangan berat yang ditimbulkan oleh tingkat utang yang tinggi dan meningkat pesat," kata Wakil Presiden Senior dan Kepala Ekonom Grup Bank Dunia Carmen Reinhart.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement