Selain Mual dan Demam, Inilah Efek Samping Vaksin Sinovac

Image title
5 Januari 2022, 16:36
Efek samping vaksin Sinovac
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Sebuah vaksin COVID-19 Sinovac beserta jarum suntik terpajang di kawasan Masjid Istiqlal saat vaksinasi di Jakarta, Selasa (23/2/2021). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah tengah mengupayakan pengadaan 20 juta dosis vaksin COVID-19 kategori mandiri, di mana vaksin tersebut akan diberikan pengusaha bagi para karyawan di perusahaannya masing-masing.

Vaksin Sinovac adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 atau COVID-19. Vaksin Sinovac yang dikenal juga dengan nama CoronaVac sudah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Selain mencegah inveksi, ada juga efek samping vaksin sinovac yang bisa dirasakan.

Pada awal peluncurannya, vaksin Sinovac yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd ini sudah melewati uji klinis fase ketiga yang dilakukan di Brazil, Turki, dan Indonesia. Uji klinis fase ketiga di Indonesia menunjukkan nilai efikasi vaksin, yaitu efek perlindungan terhadap Covid-19, sebesar 65,3%.

Melansir Medical News Today, CoronaVac adalah vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotech, sebuah perusahaan farmasi yang berbasis di China dengan kantor pusat di Beijing. Perusahaan berfokus secara khusus pada pengembangan dan pembuatan vaksin untuk menargetkan penyakit menular pada manusia.

Vaksin kedua dosis ini direkomendasikan untuk yang berusia 18 tahun ke atas. Sinovac memiliki tingkat kemanjuran 50,4% untuk mencegah infeksi gejala. Menurut data dari percobaan di Brasil dan sebuah studi dunia nyata di Chili, efektivitas vaksin ini mencapai 67%.

Vaksin Sinovac divalidasi untuk Daftar Penggunaan Darurat atau Emergency Use Listing (EUL) oleh WHO per 1 Juni 2021. Prosedur EUL WHO untuk CoronaVac mencakup tinjauan keamanan dan kemanjuran vaksin, serta "inspeksi di tempat dari fasilitas produksi."

Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE), dewan penasihat utama WHO mengenai vaksin, juga meninjau vaksin sebagai bagian dari validasi EUL WHO. Pada 9 Juni, vaksin tersebut disetujui untuk digunakan di 26 negara.

Sebelum digunakan di Indonesia, vaksin Sinovac yang menunjukkan khasiat 65,3% sudah dinyatakan aman. Sinovac memiliki efek samping tetapi ringan dan reversibel.

Kekhawatiran terkait peningkatan antibodi-dependen (ADE), seperti yang banyak disebutkan di media sosial dan ditakuti, tidak terjadi dalam uji klinis Sinovac di Indonesia, Turki, dan Brasil.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...