Legenda adalah Cerita Rakyat, Kenali Ciri, Jenis, dan Contohnya
Apakah Anda mengetahui kisah Nyi Roro Kidul Sang Penguasa Pantai Selatan? Kisah tersebut merupakan legenda yang berkembang di masyarakat. Menurut buku Sari Kata Bahasa Indonesia, legenda adalah cerita rakyat zaman dahulu yang berkaitan dengan peristiwa dan asal-usul terjadinya suatu tempat.
Legenda adalah jenis prosa naratif yang dianggap pernah terjadi oleh si pencerita dan pendengarnya. Legenda berhubungan dengan asal mula terjadinya suatu benda atau tempat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.
Contoh legenda adalah Si Malin Kundang, Candi Prambanan, Sangkuriang, Kisah Wali Songo, dan Legenda Danau Toba.
Ciri-ciri Legenda
Ciri-ciri legenda dijelaskan sebagai berikut.
- Pembuat cerita menganggap kejadian sungguh pernah terjadi.
- Bersifat sekuler (keduniawian), terjadinya pada masa yang belum begitu lampau, dan bertempat di dunia yang dikenal saat ini. Tokoh utama dalam legenda adalah manusia.
- Sejarah kolektif, maksudnya sejarah yang mengalami distorsi karena seringkali dapat jauh berbeda dari kisah aslinya.
- Bersifat migrasi, yakni dapat berpindah-pindah sehingga dikenal luas di daerah-daerah yang berbeda.
- Bersifat siklus, yaitu sekelompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh atau kejadian tertentu.
Penjelasan tersebut tercantum dalam buku Pengantar Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Jenis-Jenis Legenda
Menurut buku Pengantar Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, legenda dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu legenda keagamaan, legenda alam gaib, legenda perseorangan, dan legenda setempat.
1. Legenda Keagamaan
Legenda keagamaan mengandung kisah kehidupan keagamaan. Legenda ini menceritakan tentang orang-orang tertentu, misalnya cerita tentang para penyebar Islam di Jawa yaitu Wali Songo. Mereka adalah manusia biasa dan benar-benar ada. Tetapi, dalam uraian ceritanya ditampilkan sebagai figur-figur yang memiliki kesaktian diluar batas manusia.
2. Legenda Alam Gaib
Legenda alam gaib biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan kebenaran takhayul atau kepercayaan rakyat. Dengan demikian, legenda alam gaib adalah cerita-cerita pengalaman seorang dengan makhluk-makhluk gaib, hantu, siluman, gejala alam gaib dan sebagainya.
Contoh legenda alam gaib adalah legenda tentang mandor Kebun Raya Bogor yang lenyap saat bertugas di kebun. Menurut penduduk setempat, kejadian tersebut disebabkan karena petugas melangkahi setumpuk batu bata yang merupakan bekas pintu gerbang Kerajaan Pajajaran.
3. Legenda Perorangan
Legenda Perorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar terjadi. Contoh legenda perorangan di Indonesia meliputi legenda Lutung Kasarung dari Jawa Barat, Rara Mendut dan Jaka Tingkir dari Jawa Tengah, Si Pahit Lidah dari Sumatra, Nyai Dasima dari Jakarta, dan Jayaprana dari Bali.
4. Legenda Lokal/Setempat
Legenda lokal adalah legenda yang berhubungan dengan nama tempat terjadinya gunung, bukit, danau, dan objek alam lainnya. Misalnya, legenda terjadinya Danau Toba di Sumatra, Sangkuriang (legenda Gunung Tangkuban Perahu) di Jawa Barat, Roro Jonggrang di Jawa Tengah, dan Desa Trunyan di Bali.
Contoh Legenda Sangkuriang, Asal Mula Gunung Tangkuban Perahu
Menurut artikel yang ditulis sejarawan Drs. Tarunasena dari Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia, sejarah Gunung Tangkuban Perahu bermula dari cerita rakyat zaman dahulu.
Awalnya, seorang puteri raja bernama Dayang Sumbi diasingkan ke dalam hutan karena hamil di luar pernikahan. Dayang Sumbi kemudian melahirkan anak bernama Sangkuriang. Setelah dewasa, Sangkuriang pergi merantau untuk menuntut ilmu.
Sangkuriang terus berpindah dari satu pertapaan ke pertapaan lainnya hingga ia menjadi sakti. Tanpa sadar, Sangkuriang kembali ke hutan tempat ia dilahirkan dan bertemu Dayang Sumbi, ibu kandungnya. Ternyata, Dayang Sumbi memiliki kesaktian sehingga tampak awet muda seperti gadis remaja.
Sangkuriang terpesona dan jatuh hati hingga mabuk kepayang. Ia tetap tidak percaya bahwa wanita tersebut adalah ibu kandungnya meskipun Dayang Sumbi sudah menjelaskan. Sangkuriang bersikeras ingin menikahi Dayang Sumbi, namun, Dayang Sumbi meminta mas kawin khusus.
Sangkuriang harus membuat danau dan perahu dalam waktu satu malam. Untuk menjalankan tugasnya, Sangkuriang dibantu oleh Guriang Tujuh, yaitu makhluk yang tinggal di pegunungan. Semua pohon di hutan tersebut ditebang dan kini terkenal dengan nama Bukit Tunggul.
Potongan kayu tersebut digunakan untuk membendung sungai sehingga terciptalah sebuah danau. Sebatang pohon yang paling besar dibuat oleh Sangkuriang menjadi sebuah perahu. Pekerjaan Sangkuriang hampir selesai, padahal belum mencapai satu hari.
Melihat hal tersebut, Dayang Sumbi khawatir. Ia membunyikan lesung yang membangunkan ayam jantan sehingga berkokok. Sangkuriang terkejut oleh bunyi kokok ayam jantan, para Guriang Tujuh juga kabur tanpa menyelesaikan pekerjaan.
Amarah Sangkuriang meledak sehingga ia mengejar Dayang Sumbi yang berlari ketakutan. Dayang Sumbi meminta pertolongan Dewata Agung, dalam sekejap tubuhnya menghilang bersama cahaya pagi. Tempat hilangnya tersebut hingga kini dikenal sebagai Gunung Putri.
Sangkuriang marah dan kecewa karena tidak berhasil menemukan Dayang Sumbi. Tak kuasa menahan amarahnya, Sangkuriang menendang perahu yang belum selesai dibuat hingga perahu terbalik.
Bentuk perahu yang terbalik itu berubah menjadi sebuah gunung yang kini dikenal dengan Gunung Tangkuban Perahu.
Itulah pembahasan tentang legenda beserta ciri-ciri, jenis, dan contohnya.