Takabur adalah Sifat Sombong, Pahami Dampak dan Cara Menghindarinya
Takabur merupakan sifat tercela yang harus dihindari. Menurut buku Tasawuf dan Pendidikan Karakter, takabur berasal dari bahasa Arab takkabbara-yatakabbaru yang artinya sombong atau membanggakan diri.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, takabur adalah merasa diri mulia (hebat, pandai, dan sebagainya), angkuh, atau sombong. Lawan dari sifat takabur adalah tawadhu’, yaitu menghargai orang lain dan menerima kebenaran.
Takabur adalah sikap sombong, merasa tinggi, dan merendahkan orang lain. Seseorang yang takabur tidak mau menerima kebenaran, meremehkan orang lain, dan merasa lebih tinggi. Orang takabur memperlihatkan kelebihannya untuk membuktikan diri sebagai yang terbaik sambil mengejek dan merendahkan orang lain.
Terdapat sebuah hadis yang menjelaskan sikap takabur atau sombong sebagai berikut.
عن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Artinya: “Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: ‘Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.’ Ada seseorang yang bertanya, ‘Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?’ Beliau menjawab, ‘Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.’” (HR. Muslim no. 91).
Ayat Al-Quran Tentang Takabur
Terdapat beberapa ayat Al-Quran tentang takabur. Dalam An-Nahl ayat 22-23 dijelaskan bahwa Allah SWT tidak menyukai orang sombong.
اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ ۚفَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ قُلُوْبُهُمْ مُّنْكِرَةٌ وَّهُمْ مُّسْتَكْبِرُوْنَ - ٢٢لَا جَرَمَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِيْنَ - ٢٣
Artinya: “Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), dan mereka adalah orang yang sombong. Tidak diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang sombong.”
Menurut tafsir Kementerian Agama, Allah SWT tidak suka kepada orang-orang sombong yang tidak mau percaya kepada keesaan-Nya dan enggan mengikuti seruan para nabi dan rasul-Nya. Pernyataan ini menunjukkan betapa murka dan bencinya Allah kepada mereka dan sikap mereka yang tidak mengerti akan kedudukan diri mereka.
Sikap takabur atau sombong juga dijelaskan dalam Surat Al Isra ayat 37.
وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُوْلًا
Artinya: “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung.”
Menurut tafsir Kementerian Agama, Allah SWT melarang umat Islam berjalan di muka bumi dengan sombong. Berjalan dengan sombong di muka bumi bukanlah sikap yang wajar, karena bagaimanapun kerasnya derap kaki yang dihentakkan di atas bumi, tidak akan menembus permukaannya dan bagaimanapun juga tingginya ia mengangkat kepalanya, tidaklah dapat melampaui tinggi gunung.
Di dalam ayat ini terdapat juga celaan bagi orang-orang musyrik yang suka bermegah-megah, menyombongkan diri karena harta kekayaan dan menghambur-hamburkannya, suka bermabuk-mabukan, dan berzina.
Orang yang menyombongkan diri akan mendapatkan azab yang pedih sebagaimana dijelaskan dalam Surat An Nisa ayat 173.
فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَيُوَفِّيْهِمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدُهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ اسْتَنْكَفُوْا وَاسْتَكْبَرُوْا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاۙ وَّلَا يَجِدُوْنَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا - ١٧٣
Artinya: “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Allah akan menyempurnakan pahala bagi mereka dan menambah sebagian dari karunia-Nya. Sedangkan orang-orang yang enggan (menyembah Allah) dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih. Dan mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah.”
Dalam ayat tersebut dijelaskan, orang yang selalu menyombongkan diri dan mengingkari adanya Allah SWT akan mendapat siksaan yang amat pedih sesuai dengan dosa dan keingkaran mereka.
Mereka akan dimasukkan ke dalam neraka, tak ada yang akan membela mereka, dan tak ada yang akan menolong mereka supaya dapat keluar dari neraka, karena semua urusan ketika itu berada di tangan Allah SWT.
Dampak Negatif dari Takabur
Terdapat beberapa dampak negatif dari takabur, yaitu:
- Tidak disukai Allah SWT.
- Merasa menjadi orang yang paling baik dan benar.
- Dapat menimbulkan perpecahan antar sesama.
- Dapat merusak sendi persatuan dan persatuan.
- Tidak suka berbuat benar dan tidak menerima kebenaran.
- Tidak memiliki keikhlasan dalam perbuatan sehingga semua yang dilakukan sia-sia.
- Merugikan diri sendiri.
- Mudah tersinggung.
Cara Menghindari Sifat Takabur
Adapun cara menghindari sifat takabur meliputi:
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Menyadari akibat yang ditimbulkan oleh sifat takabur.
- Mensyukuri nikmat.
- Perbanyak ibadah.
- Jauhi perbuatan maksiat.
- Memperbanyak istigfar.
- Meminta maaf kepada orang yang telah diremehkan.
- Menyadari kekuasaan Allah SWT.
Dapat disimpulkan bahwa takabur merupakan sikap sombong dan merendahkan orang lain. Takabur membawa banyak dampak negatif dan dapat dihindari, salah satunya dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.