6 Tol Dalam Kota Baru di Jakarta Ditargetkan Beroperasi Juli 2022
Pemerintah tengah membangun enam ruas jalan tol baru di DKI Jakarta. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan enam ruas tol dalam kota akan rampung sepenuhnya pada Juli tahun 2022 mendatang.
Enam tol yang sedang dan akan dibangun adalah Semanan-Sunter, Sunter-Pulo Gebang, Duri Pulo-Kampung Melayu, Kemayoran-Kampung Melayu, Ulujami-Tanah Abang, serta Pasar Minggu-Casablanca. Total panjang enam tol ini mencapai 69,6 kilometer.
"Jadwal operasi Tahap III pada bulan Juli 2022," demikian keterangan data Monitoring Pengusahaan Jalan Tol Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) yang dikutip Katadata Senin (19/2).
Sebenarnya tol tahap I yakni Semanan-Sunter dijadwalkan dapat beroperasi pada bulan Juli tahun ini. Begitu pula ruas tahap I lainnya yakni tol Sunter-Pulogebang dapat beroperasi pada Januari 2019 mendatang. Akan tetapi dari data tersebut, pelaksanaan tol Sunter-Pulogebang baru berjalan di titik Kelapa Gading-Pulogebang dengan realisasi saat ini baru 17 persen.
"Untuk progres tanah Sunter-Pulogebang yang jadi kewajiban pemerintah mencapai 0,69 persen," demikian keterangan data tersebut.
BPJT juga mencatat permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan tol tersebut. Salah satunya lantaran PT Jakarta Toll Road Development (JTD) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang menggarap seluruh proyek ini, masih meminta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam membebaskan lahan.
"Saat ini juga masih tahap penyusunan perjanjian PUPR, Pemprov DKI, dan PT JTD sebagai tindak lanjut kesepakatan soal pengadaan tanah dan penyediaan ruang pada tol tersebut," jelas keterangan BPJT.
Total keenam tol ini menghabiskan biaya investasi mencapai Rp 41,1 triliun. Biaya konstruksinya mencapai Rp 20,62 triliun dan biaya tanahnya Rp 5,48 triliun. JTD telah mendapatkan kontrak pembangunan proyek tol tersebut melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol pada 25 Juli 2014.
Adapun JTD merupakan perusahaan patungan 12 perusahaan, di antaranya PT Jaya Real Propertindo Tbk, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Selain itu ada pula tiga Badan Usaha Milik Negara selaku pemegang saham yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, serta PT Hutama Karya (Persero).