Emiten Alat Kesehatan Mendulang Untung Besar di Masa Pandemi

Image title
22 Februari 2021, 15:02
bisnis alat kesehatan, itama ranoraya, emiten farmasi, emiten, saham
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Ilustrasi pergerakan harga saham

Di tengah pandemi Covid-19 yang membuat banyak sektor bisnis melemah, bisnis peralatan kesehatan malah mendulang untung besar. Hal itu terlihat, salah satunya dari pencapaian PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) yang mengalami pertumbuhan pendapatan hingga 100% dan laba bersihnya 82,3% sepanjang 2020.

Berdasarkan laporan keuangan Itama Ranoraya, total pendapatan usaha perusahaan sebesar Rp 563,88 miliar sepanjang 2020. Capaian tersebut melonjak hingga 100% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 281,75 miliar saja.

Manajemen Itama Ranoraya mengakui, pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya perlambatan ekonomi global dan domestik. Sehingga, ada dampak negatif yang dirasakan oleh perusahaan terhadap kinerja keuangan. Tapi, manajemen juga mengakui ada dampak positif dari pandemi.

"Pandemi Covid-19 memberikan dampak positif maupun negatif terhadap kinerja keuangan dan kemampuan entitas dalam mempertahankan usahanya," seperti tertulis dalam laporan keuangan Itama Ranoraya yang dikutip, Senin (22/10).

Manajemen menyatakan akan terus memantau secara seksama operasi, likuiditas, serta bekerja secara aktif untuk mengurangi dampak yang merugikan terhadap perusahaan. Pihak manajemen pun memiliki strategi dalam menghadapi ketidaktentuan kondisi ekonomi global saat ini maupun di masa mendatang.

Sebagai perusahaan pengadaan alat kesehatan, manajemen melakukan upaya untuk menambah produk baru yang berhubungan dengan penanganan pandemi Covid-19 dan selalu mengoptimalkan kinerja karyawan.

Pendapatan usaha Itama ranoraya disumbang oleh dua segmen bisnisnya yaitu produk diagnostic in vitro dan alat kesehatan non-elektromedika. Produk diagnostic in vitro menyumbang paling besar dengan pendapatan senilai Rp 410,8 miliar, naik hingga 183% dari Rp 144,97 miliar.

Sementara, pendapatan usaha dari segmen bisnis alat kesehatan non-elektromedik senilai Rp 147,77 miliar pada 2020. Pendapatan dari segmen bisnis ini mengalami kenaikan hingga 24,81% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 118,39 miliar.

Kenaikan pendapatan seiring dengan meningkatnya beban pokok penjualan. Namun, persentasenya masih sedikit lebih besar kenaikan pendapatannya. Beban pokok penjualan Itama Ranoraya naik 99,62% menjadi Rp 222,15 miliar pada tahun lalu.

Berdasarkan segmentasinya, beban pokok penjualan produk diagnostic in vitro mencapai 321,91 miliar atau mengalami kenaikan 183% dari beban pada tahun sebelumnya. Beban penjualan pada segmen alat kesehatan non elektromedik tercatat senilai Rp 117,68 miliar atau meningkat 25,85%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...