Emiten Alat Kesehatan Mendulang Untung Besar di Masa Pandemi

Image title
22 Februari 2021, 15:02
bisnis alat kesehatan, itama ranoraya, emiten farmasi, emiten, saham
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Ilustrasi pergerakan harga saham

Dengan kenaikan pendapatan usaha yang sedikit lebih tinggi dari beban, perusahaan masih mampu mengantongi laba kotor senilai Rp 120,41 miliar tahun lalu. Nilai ini meroket hingga 102% dibandingkan 2019 yang hanya Rp 59,59 miliar.

Laba operasi Itama Ranoraya pun tercatat senilai Rp 78,2 miliar pada 2020, mengalami kenaikan 80,18%. Padahal, profitabilitasnya sudah berkurang akibat beban operasional yang senilai Rp 42,21 miliar atau naik 160% dibandingkan tahun sebelumnya.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan yang senilai Rp 16,9 miliar atau naik 55,3% dari tahun sebelumnya, laba bersih Itama Ranoraya tercatat senilai Rp 60,52 miliar pada 2020 lalu. Catatan tersebut naik hingga 82,26% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 33,2 miliar.

 

Harga Saham yang Juga Meroket

Tidak hanya kinerja keuangan saja yang kinclong, saham Itama Ranoraya di Bursa Efek Indonesia pun bersinar. Padahal, indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang 2020 mengalami koreksi hingga 5,09% menjadi di level 5.979 pada 30 Desember 2020.

Saham perusahaan yang berkode IRRA ini sepanjang 2020 mengalami kenaikan hingga 146,15% menjadi Rp 1.600 per saham pada 30 Desember 2020. Harga tersebut, merupakan harga tertinggi yang bisa dicapai IRRA sepanjang tahun lalu. Sedangkan level terendah terjadi pada 23 Maret 2020 di harga Rp 460 per saham.

Target 2021, Laba Tumbuh 100%

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif mengungkapkan dengan pencapaian yang gemilang tahun lalu, perseroan menargetkan pertumbuhan yang lebih tinggi lagi tahun ini. Perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih bisa mencapai 80%-100%.

"Kami optimistis baik produk non-elektromedik, maupun produk invitro seperti swab antigen, mesin plasma, dan USG masih akan tumbuh bagus. Kami juga memiliki produk baru yaitu Avimac yang akan mulai kami pasarkan tahun ini," ujar Heru pertengahan Januari lalu.

Produk Avimac berupa imunomodulator untuk peningkatan imun tubuh yang dapat mendukung percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia. Produk ini sudah diproduksi di Australia dan saat ini sedang dalam uji klinis tahap 3 di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...