Berpotensi Tumbuhkan Devisa Negara, Apa Itu Ekspor Impor?

Image title
23 Agustus 2021, 13:50
Sektor perikanan termasuk dalam komoditas ekspor utama Indonesia.
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/hp.
Sektor perikanan termasuk dalam komoditas ekspor utama Indonesia.

Istilah ekspor impor barangkali sudah familer di telinga masyarakat Indonesia. Aktivitas yang erat kaitannya dengan perdagangan internasional ini bisa menumbuhkan devisa, namun juga berisiko menjerumuskan negara ke jurang defisit.

Lalu apa sebenarnya ekspor impor, serta apa manfaat dan risikonya bagi suatu negara?

Ekspor

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2021 disebutkan bahwa ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. Daerah pabean yang dimaksud, yaitu seluruh daerah tertentu yang terdiri atas darat, perairan, dan udara yang berada dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Republik Indonesia.

Secara sederhana, ekspor diartikan sebagai kegiatan menjual barang atau jasa secara internasional atau antarnegara. Negara atau lembaga yang melakukan ekspor disebut sebagai eksportir.

Ekspor umumnya dilakukan ketika negara eksportir sudah bisa memproduksi sendiri barang atau jasa tertentu dengan jumlah besar dan telah memenuhi kebutuhan dalam negeri. Alhasil, barang atau jasa tersebut dijual ke luar negeri guna menambah pemasukan devisa.

Komoditas Ekspor Indonesia

Di Indonesia, ekspor juga turut menjadi pelumas roda ekonomi negara. Ada dua jenis ekspor di Indonesia, yakni migas dan nonmigas. Ekspor migas merupakan penjualan terhadap minyak bumi dan gas. Sementara nonmigas, mengacu pada hasil-hasil perkebunan, pertanian, peternakan, kehutanan, barang industri, mineral hasil tambang, hingga produk-produk kerajinan.

Hingga saat ini, sektor ekspor Indonesia masih didominasi oleh ekspor nonmigas yang porsinya menyentuh kurang lebih 90%. Artinya, ekspor migas masih jauh di bawah non migas.

Merujuk pada data statistik Perkembang Ekspor NonMigas (Negara Tujuan) periode 2021 oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendagri), pangsa pasar terbesar ekspor nonmigas Indonesia berada di Republik Rakyat Cina dengan porsi sebesar 21,94%, kemudian disusul oleh Amerika Serikat dengan porsi 11,88%, Jepang 7,86%, India 5,69%, Singapura 4,01%, dan Malaysia 5,11%.

Melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kemendagri merilis daftar komoditas ekspor nasional yang terbagi ke dalam dua kategori, yakni produk utama dan produk potensial Indonesia.

Berikut beberapa produk utama ekspor nasional:

  • Udang

Dengan luas lautan mencapai 3 juta kilometer persegi (Km2), bukan hal yang mengejutkan apabila udang menjadi komoditasi utama ekspor di Indonesia. Walaupun dilanda pandemi, komoditas di sektor perikanan masih menyumbang profit besar bagi Indonesia. Terbukti, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor udang dan perikanan sepanjang 2020 mencapai US$ 3,51 miliar.

Beberapa negara tujuan ekspor udang, di antaranya Cina, Singapura, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Amerika Serikat, Inggris, dan masih banyak lagi.

  • Minyak Kelapa Sawit

Menjadi salah satu negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia, membuat sejumlah negara melirik Indonesia. Sepanjang pandemi tahun lalu, minyak nabati mentereng di posisi teratas sebagai deretan produk ekspor nonmigas dengan nilai US$ 20,72 miliar.

Adapun negara tujuannya, yaitu Cina, India, Malaysia, Singapura, Pakistan, Vietnam, Bangladesh, Afrika Selatan, Mesir, Iran, dan beberapa negara lainnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...