Penyebab Suhu Panas di Indonesia Menurut BMKG

Siti Nur Aeni
13 Mei 2022, 07:37
Penyebab Suhu Panas di Indonesia Menurut BMKG
pixabay.com
Ilustrasi cuaca panas

Beberapa waktu terakhir, suhu di siang hari terasa lebih panas dibandingkan biasanya. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan seputar penyebab suhu panas di Indonesia. Bagaimana Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelasakan fenomena ini? Berikut ulasan lengkapnya.

Penyebab Suhu Panas di Indonesia

Sebuah unggahan di akun Instagram miliknya, BMKG menerangkan bahwa, suhu maksimum terukur pada periode 1 – 7 Mei 2022 berkisar diangka 33 - 36.1 °C dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36.1 °C. Suhu tertinggi diketahui terdapat di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.

Sementara itu, suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38.8°C terjadi di Palembang pada tahun 2019. Sedangkan untuk suhu tertinggi di bulan Mei berkisar diangka 38.8 °C terjadi di Temindung Samarinda pada tahun 2018.

Dalam unggahan tersebut, BMKG juga menerangkan beberapa penyebab suhu panas di Indonesia yang baru-baru ini terjadi. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Posisi Semu Matahari

Menurut BMKG, cuaca panas di Indonesia akhir-akhir ini disebabkan oleh posisi semu Matahari. Saat ini, posisi semu Matahari diketahui ada di wilayah utara ekuator. Hal tersebut menandakan bahwa sebagian daerah di Indonesia mulai masuk musim kemarau.

Posisi semu Matahari ini juga membuat tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujan sangat berkurang. Oleh sebab itu, cuaca menjadi lebih cerah di pagi hingga siang hari.

2. Penerimaan Sinar Matahari di Permukaan Bumi

Dominasi cuaca cerah dan tingkat pertumbuhan awan yang rendah turut mempengaruhi penerimaan sinar Matahari di permukaan Bumi. Kedua kondisi tersebut membuat penerimaan sinar Matahari di permukaan Bumi menjadi lebih optimum. Hal tersebut membuat suhu terasa cukup terik di siang hari.

3. Bukan Akibat Fenomena Gelombang Panas

Banyak yang mengaitkan cuaca terik beberapa hari terakhir akibat adanya fenomena gelombang panas Indonesia. Menanggapai hal tersebut, BKMG menegaskan bahwa cuaca panas yang terjadi saat ini bukan karena gelombang panas.

Menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau "Heatwave" adalah fenomena saat udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih berturut-turut dengan suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau lebih.

Fenomena ini umumnya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika. Faktor pemicu fenomena ini yaitu kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.

Sementara itu, kondisi yang terjadi di Indonesia merupakan fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian. BMKG juga menyebutkan bahwa suhu panas di siang hari masuh harus diwaspadai sampai pertengahan bulan Mei.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...