Investor Beralih ke Aset Safe Haven, Harga Emas Naik Lebih 1%

Sorta Tobing
14 Mei 2019, 11:42
harga emas naik, perang dagang AS-Tiongkok
Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi. Harga emas melonjak lebih 1% pada perdagangan Senin (13/5) setelah tensi perang dagang AS-Tiongkok kembali memanas.

Harga emas berjangka di bursa COMEX New York Mercantile Exchange melonjak lebih dari satu persen pada perdagangan Senin waktu setempat atau Selasa pagi WIB (14/5). Investor beralih menaruh dananya ke aset dengan tingkat risiko rendah atau safe haven di tengah panasnya perang dagang AS-Tiongkok yang memicu ketidakpastian global.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni naik US$ 14,4 atau 1,12% menembus batas psikologis US$ 1.300 menjadi US$ 1.301,8 per ounce. Lonjakan itu merupakan yang tertinggi sejak 19 Februari lalu. 

"Emas bergerak naik karena investor mencari pelabuhan aman, sambil menunggu badai mereda," ujar analis senior dari OANDA, Jeffrey Halley, seperti dikutip Reuters. Ia memperkirakan harga dapat bergerak naik ke US$ 1.310-US$ 1.312 per ounce kalau pasar saham terus melemah. 

Kemarin, pemerintah Tiongkok mengumumkan akan menaikkan tarif tambahan kepada produk impor AS mulai 1 Juni 2019. Nilai produk itu mencapai US$ 60 miliar. Besaran tarif tambahan itu berbeda-beda untuk setiap produk, dengan kisaran 10%-25%.

Keputusan itu muncul setelah pada Jumat lalu AS menaikkan tarif barang-barang Tiongkok senilai US$ 200 miliar, dari 10% menjadi 25%.

Investor juga khawatir dengan tensi dagang antara AS dan Iran setelah Arab Saudi kemarin mengatakan dua kapal tankernya termasuk yang ditarget dalam serangan sabotase di lepas pantai Uni Emirat Arab. Mereka mengutuk serangan itu sebagai upaya merusak keamanan pasokan minyak mentah global. 

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...