Penawaran Umum di Pasar Modal Tembus Rp 47 Triliun pada Maret

Syahrizal Sidik
31 Maret 2022, 13:56
Penawaran Umum di Pasar Modal Tembus Rp 47 Triliun pada Maret
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Ilustrasi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sektor jasa keuangan domestik masih tetap stabil. Sampai dengan 29 Maret 2022, nilai emisi penawaran umum di pasar modal mencapai Rp 47,6 triliun dengan penambahan sebanyak 15 emiten baru.

Deputi Komisioner Humas dan Logistik Anto Prabowo OJK menjelaskan, nilai penawaran umum tersebut terdiri penawaran umum saham, obligasi dan sukuk.

Advertisement

Sementara itu, pada 25 Maret 2022, IHSG telah menguat 1,6 persen mtd dan mencatatkan level tertinggi sepanjang masa (all time high) pada level 7.049,68 (24/3). Penguatan ini didukung oleh aksi beli bersih net buy investor nonresiden di pasar saham yang tercatat sebesar Rp5,12 triliun mtd. Sementara itu di pasar Surat Berharga Negara (SBN), outflow nonresiden mencatatkan peningkatan sebesar Rp36,65 triliun sehingga turut mendorong peningkatan rerata yield 19,8 bps.

"Indikator tersebut menunjukkan optimisme investor domestik maupun global atas perekonomian domestik yang terus pulih," kata Anto, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (31/3).

OJK juga menyoroti, aktivitas perekonomian global dan domestik masih menunjukan pemulihan sejalan terkendalinya pandemi Covid-9 yang didorong oleh percepatan vaksinasi.

Selain itu, tekanan eksternal terkini terhadap perekonomian pada periode pemantauan yaitu adanya perang antara Rusia dan Ukraina yang dimulai pada akhir Februari 2022, yang diikuti oleh sanksi masif oleh negara-negara barat terhadap Rusia.

Hal tersebut kembali meningkatkan risiko penurunan pertumbuhan global yang secara bersamaan diikuti oleh kenaikan inflasi terutama didorong oleh peningkatan harga energi dan komoditas.

"Perlu dicermati peningkatan volatilitas pasar keuangan global maupun domestik serta peningkatan harga komoditas khususnya minyak dan komoditas pangan yang dapat meningkatkan tekanan inflasi domestik," katanya.

Kredit Perbankan Tumbuh 6,33%

Dari sisi fungsi intermediasi perbankan, OJK mencatat pertumbuhan kredit sebesar 6,33 persen yoy (0,93 persen mtm) pada Februari 2022. Seluruh kategori debitur mencatatkan kenaikan, terutama UMKM dan ritel.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement