The Fed Naikkan Suku Bunga, Harga Bitcoin Anjlok 8%
Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) telah mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) ke kisaran 0,75-1%. Harga mata uang kripto (cryptocurrency) bitcoin pun anjlok bahkan diramal terus turun hingga menyentuh US$ 28.000 atau Rp 405 juta.
Dikutip dari CoinMarketCap, harga bitcoin di perdagangan per hari ini, Jumat (6/5) mencapai US$ 36.473 atau sekitar Rp 527 juta. Harganya turun 8% dalam 24 jam.
Padahal, harga bitcoin sempat berada di atas US$ 40.000 atau sekitar Rp 579 juta pada bulan lalu.
Kepala penelitian di perusahaan analisis kripto IntoTheBlock Lucas Outumuro mengatakan, Mei biasanya merupakan bulan yang baik untuk bitcoin. Akan tetapi, kini harganya runtuh karena kebijakan The Fed.
“Terus terang, sampai pasar mulai melihat dampak dari pengetatan kuantitatif dan kenaikan suku bunga, saya merasa sulit bagi bitcoin untuk membangun tren naik yang lebih luas,” kata Outumuro dikutip dari Fortune, Kamis (5/5).
Chief executive of decentralized exchange protocol injective developer di Injective Labs Eric Chen mengatakan, kebijakan The Fed selalu menandakan ketidakpastian dan volatilitas. Saat The Fed menaikan suku bunga, imbal hasil obligasi melonjak.
Hasil yang lebih tinggi pada aset berisiko rendah seperti obligasi membuat investasi spekulatif seperti kripto terlihat kurang menarik.
"Kebijakan The Fed dapat berdampak tidak hanya pada aset digital tetapi juga pasar yang luas secara keseluruhan," kata Chen dikutip dari Forbes.
Chief executive di Factor Peter Brandt bahkan memperkirakan anjloknya harga bitcoin karena kebijakan The Fed akan semakin dalam. "Kebijakan The Fed akan menghasilkan penurunan yang lebar, atau dalam hal ini pengujian keras menjadi US$ 32.000 atau tebakan saya adalah US$ 28.000," katanya.
Diketahui, The Fed telah menaikkan suku bunga 50 bps ke kisaran 0,75-1% pada Kamis (5/5). Dengan inflasi di AS menyentuh level tertingginya dalam 40 tahun The Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga di masa mendatang.
“Inflasi terlalu tinggi dan kami memahami kesulitan yang ditimbulkannya. Kami bergerak cepat untuk menurunkannya kembali,” kata Ketua The Fed, Jerome Powell dalam konferensi pers di Washington, seperti dikutip dari BBC pada Kamis (5/5).
Dengan menaikkan suku bunga, bank akan membuat pinjaman orang, bisnis, dan pemerintah menjadi lebih mahal yang diharapkan dapat meredakan permintaan barang dan jasa sehingga mengendalikan inflasi.