Grup Telkom Tegaskan Investasi di GoTo Bukan Transaksi Afiliasi
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menegaskan investasi Telkomsel di perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bukan merupakan transaksi afiliasi.
VP Investor Relation Telkom, Andi Setiawan mengatakan, tidak ada kesamaan 1 maupun lebih anggota direksi dan atau dewan komisaris antara perseroan atau Telkomsel dengan Gojek sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 1 angka 1 huruf c dalam Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan (“POJK 42”) antara Telkomsel dan Gojek.
Transaksi afiliasi adalah setiap aktivitas dan/atau transaksi yang dilakukan oleh perusahaan terbuka atau perusahaan terkendali dengan afiliasi dari perusahaan terbuka atau afiliasi dari anggota direksi, anggota dewan komisaris, pemegang saham utama, atau pengendali.
"Telkomsel dan Gojek bukan merupakan perusahaan yang dikendalikan baik secara langsung ataupun tidak langsung oleh pihak yang sama sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 1 angka 1 huruf e POJK 42," ungkap Andi, dalam penjelasannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/5).
Grup Telkom menegaskan, perseroan selalu induk perusahaan Telkomsel dikendalikan oleh pemerintah dan Gojek tidak dikendalikan oleh Negara Republik Indonesia.
Sehingga, transaksi tersebut bukan merupakan transaksi yang dilakukan perseroan atau Telkomsel dengan pemegang saham utama perseroan atau Telkomsel sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 huruf f POJK 42.
"Transaksi ini juga tidak dilakukan oleh perseroan untuk kepentingan Telkomsel mengingat perseroan bukan merupakan pihak yang terlibat dalam transaksi," ungkapnya.
Sebelumnya, Komisaris Utama GoTo, Boy Thohir membantah adanya kabar relasi kepentingan bisnis antara Menteri BUMN, Erick Thohir dengan dirinya terkait investasi Telkomsel di GoTo.
Menurutnya, hubungan Telkomsel dengan GoTo merupakan hubungan yang murni antar korporasi dengan korporasi. "Ya enggak dong. Kami ini gak ada hubungannya, istilahnya korporasi dengan korporasi. Dan saya gak terlibat langsung kok. Saya kan di GoTo jadi komisaris," ujarnya saat ditemui di Westin Hotel Jakarta pada Rabu (18/5).
Catatan Katadata.co.id, investasi Grup Telkom ke GoTo, nyatanya punya sejarah cukup panjang. Inisiatif itu sudah dimulai sejak 2018 lalu. Ketika itu, manajemen Telkom hendak masuk menyuntikkan dana senilai Rp 4 triliun ke Gojek, saat Rini Soemarno masih menjabat sebagai Menteri BUMN. Namun, pada saat itu, rencana investasi itu belum direalisasikan.
Hal ini turut dibenarkan oleh Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah saat wawancara khusus dengan Katadata.co.id, di Menara Telkom Landmark Tower Jakarta, Selasa (17/5).
Namun, seiring berjalannya waktu, sejumlah investor besar teknologi turut menjadi investor Gojek seperti Google, Facebook, Paypal dan Tencent. Terlebih lagi, Gojek menggabungkan usahanya dengan Tokopedia. Tidak ketinggalan, konglomerasi besar tanah air seperti Grup Astra dan Grup Djarum juga menanamkan modalnya di perusahaan ride-hailing yang didirikan Nadiem Makarim ini.
"Karena ini substansinya kita yakini bagus, kita ubah bukan lagi Telkom, tapi Telkomsel karena memang sinergi value real-nya dengan Telkomsel, bukan Telkom. Akan lebih mulus dan motivated dengan Telkomsel," katanya.