Ada Gejolak Resesi, Bagaimana Prospek Investasi Reksa Dana di 2023?
Investasi reksa dana di tahun depan diprediksi masih tetap akan bertumbuh meski menghadapi gejolak resesi ekonomi global. Menurut Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas, Moelonoto The, bertumbuhnya investasi reksa dana dipengaruhi berbagai katalis positif pemulihan ekonomi di dalam negeri.
Hal ini, kata dia, tercermin dari pertumbuhan ekonomi kuartal III 2022 sebesar 5,72% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat (1,8%), Inggris (2,4%), Jerman (1,2%) dan China (3,9%). Kinerja positif juga terlihat dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 6,9% sejak awal tahun.
"Berbagai sentimen positif ini tentunya dapat menjadi pendukung para investor di pasar modal Indonesia untuk tetap optimis di tahun mendatang,” kata Moelonoto, dikutip Minggu (4/12).
Tak hanya itu, kata dia, sikap optimis akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik terlihat dari pertumbuhan investor reksa dana di Indonesia sebesar 2,4 juta selama Januari sampai Oktober 2022.
Sejalan dengan peningkatan investor reksa dana, imbuhnya, dana kelolaan reksa dana yang tercatat di Indo Premier Sekuritas telah menyentuh angka tertinggi sejak pertama kali platform reksa dana IPOTFund diluncurkan.
"Kontribusi Indo Premier untuk pemulihan ekonomi Indonesia kami realisasikan melalui penyediaan infrastruktur investasi yang reliable dan complete melalui platform IPOT untuk transaksi reksa dana dan produk lainnya."
Saat ini, IPOT mengelola lebih dari 270 produk reksa dana dari berbagai kelas aset dan lebih dari 40 manajer investasi.
