Respons Waskita Soal Utang Rp 300 Miliar ke Emiten Jusuf Kalla Bukaka
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menanggapi soal utang senilai Rp 300 miliar kepada PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) yang belum dibayar selama tiga tahun.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Erny Puspa Yunita mengatakan, angka final utang Waskita Karya ke BUKK masih dalam proses persiapan perhitungan atau verifikasi. Sebagai informasi, utang tersebut berawal dari proyek Tol MBZ atau Tol Jakarta - Cikampek Elevated II.
"Hubungan kontraktual yang terjalin adalah antara Waskita-Acset Kerja Sama Operasional (KSO) dengan KSO Bukaka-KS," jelasnya kepada Katadata.co.id, Kamis (12/10).
Dia mengatakan kedua belah pihak telah bersepakat untuk menunjuk auditor eksternal dan independen untuk meminta pendapat atau peninjaun. Hasil peninjauan akan dijadikan dasar pembayaran Waskita-Acset KSO kepada Bukaka.
"Selain itu, Waskita-Acset KSO telah melakukan kewajiban pembayaran kepada KSO Bukaka-KS yang sudah ditagihkan sesuai dengan jumlah pembayaran yang diatur dalam kontrak," katanya.
Sebelumnya, Bukaka juga melayangkan gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kepada Waskita Karya pada Maret 2023 lalu dengan nomor perkara 93/Pdt.Sus-PKPU/2023/PN Niaga Jkt.Pst. Gugatan juga kembali dilayangkan perusahaan pada 25 Agustus 2023 dengan nomor perkara 267/Pdt.Sus-PKPU/2023/PN Niaga Jkt.Pst. Saat ini, proses gugatan itu sedang dalam tahap persidangan.
Menilik laporan keuangan perusahaan, Waskita Karya mencatat kenaikan liabilitas dari posisi Desember 2022 yaitu senilai Rp 83,98 triliun menjadi Rp 84,31 triliun pada Juni 2023. Nilai ini terdiri dari liabilitas jangka pendek yang meningkat menjadi Rp 22,79 triliun dari Desember tahun lalu Rp 21,45 triliun. Sedangkan, liabilitas jangka panjang Waskita turun menjadi Rp 61,51 triliun dari Rp 62,53 triliun pada akhir tahun 2022.
Di pos liabilitas jangka pendek, tercatat utang usaha Waskita Karya mencapai Rp 7,17 triliun pada paruh semester tahun ini, berkurang 3,62% dibanding sebelumnya Rp 74,49 triliun. Lalu, biaya yang masih harus dibayar Rp 1,64 triliun, naik 58,52% dibandingkan sebelum Rp 1,03 triliun.
Sementara, utang bank jangka pendek pihak ketiga senilai Rp 801,12 miliar. Selanjutnya, Waskita Karya memiliki utang pajak jangka panjang sebesar Rp 2,87 triliun, berkurang 15,32% dari sebelum Rp 3,39 triliun. Perusahaan memiliki utang obligasi bersih sebesar Rp 6,56 triliun. Utang obligasi ini naik 26,17% dari sebelumnya Rp 5,2 triliun.
Lalu beberapa utang lainnya seperti utang bank jangka panjang dari pihak berelasi Rp 27,57 triliun, sementara dari pihak ketiga Rp 18,56 triliun. Selanjutnya utang ventura bersama jangka panjang senilai Rp 974,81 miliar.