Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras atau Perpadi menyebut banyak syarat yang perlu dipenuhi agar kebutuhan beras domestik tercukupi tanpa perlu impor.
Bapanas memprediksi defisit beras nasional di kuartal terakhir 2024, dengan produksi hanya 5,4 juta ton sementara konsumsi naik 1,04% menjadi 7,76 juta ton, mendorong kebutuhan impor beras.
Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat ada peningkatan produksi beras secara tahunan pada September-November tahun ini mencapai 780.000 ton atau dalam posisi surplus.
Badan Pangan bersama Bulog akan membantu menyerap produksi beras petani. Beras tersebut lalu disalurkan ke berbagai program, termasuk bantuan pangan non tunai
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi catatan Bank Dunia yang menyebut situasi petani di Indonesia tidak sejahtera meskipun harga beras eceran domestik cenderung lebih tinggi.
Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Bulog Sonya Mamoriska Harahap mengatakan, ada tiga alternatif pengadaan impor beras yang menjadi fokus Bulog.
Bulog menyebut peningkatan porsi beras komersial akan dilakukan secara bertahap. Perusahaan juga harus menunggu kebijakan pangan pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Bulog kini memiliki tambahan direksi dengan jabatan baru, yakni Wakil Direktur Utama yang ditempati oleh Marga Taufiq untuk mengamankan kebutuhan beras untuk program makanan bergizi gratis.
Kementerian Pertanian berharap bisa mencapai swasembada beras melalui optimalisasi dan ekstensifikasi lahan sebagai langkah untuk mengurangi kebutuhan impor beras.