Hari Bumi muncul pada 1970 sebagai gerakan yang prihatin akan kerusakan lingkungan di AS. Kini, Hari Bumi menjadi gerakan global yang melibatkan 1 miliar orang lebih.
Penelitian memprediksi bahwa pendapatan negara di dunia rata-rata akan turun hampir seperlima dalam 26 tahun ke depan sebagai akibat dari krisis iklim.
Laporan AFP menyebutkan bahwa 40% industri semikonduktor saat ini berada di daerah aliran sungai (DAS) dan diprediksi berisiko tinggi atau sangat tinggi pada 2030.
Hasil riset Climate Central memperkirakan sekitar 10,4 juta warga Indonesia berpotensi kehilangan rumah pada 2030 akibat banjir pesisir yang dipicu oleh krisis iklim.
Komitmen mitigasi krisis iklim 10 perusahaan migas terbesar dunia di Eropa dan Amerika Utara dinilai masih lemah menurut penilaian kelompok investor Climate Action 100+.
Pemerintah Indonesia berencana untuk membawa isu kesenjangan hak air pada 10th World Water Forum (WWF) yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Indonesia pada 18-24 Mei 2024.
BMKG mengungkapkan lebih dari 2 miliar orang tinggal di bawah tekanan karena masalah air dan 3,6 miliar orang menghadapi akses air yang tidak memadai setidaknya satu bulan dalam setahun.
Isu perubahan iklim paling banyak disorot oleh Eropa termasuk dalam sektor keuangan. Maka tak mengherankan, pemerintah dan investor mulai sadar akan investasi pada pembiayaan hijau.
UNFCC dan IEA bekerja sama untuk melacak hasil energi COP28, membangun konsensus mengenai transisi yang selaras dengan target 1,5 °C. Tujuannya, untuk secara efektif menangani perubahan iklim.