Deretan Konglomerat yang Rambah Startup Pendidikan
Sejumlah konglomerat seperti Grup Lippo, Grup Djarum hingga Sinar Mas gencar menyasar startup pendidikan. Investor dari kalangan modal ventura menilai, sektor ini akan memberikan dampak penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan, konglomerat menyasar startup pendidikan karena potensi pasar yang besar. Apalagi permintaan layanan meningkat selama pandemi Covid-19.
Selain itu, menurutnya konglomerat membidik startup pendidikan karena faktor dampak sosial dan masyarakat luas. Perusahaan rintisan di sektor ini dianggap mampu mendukung peningkatan SDM di Indonesia.
"Sektor edukasi biasanya dekat dengan pengembangan atau potensi SDM," kata Edward kepada Katadata.co.id, Senin (14/2).
Upaya itu sejalan dengan tuntutan agar konglomerat bisa memberikan dampak bagi institusi, masyarakat, dan negara.
Sedangkan deretan konglomerat yang menyasar startup pendidikan di antaranya:
1. Tanoto Foundation
Perusahaan berkerja sama dengan startup pendidikan, Ruangguru sejak 2018. Tanoto Foundation memberikan materi pelatihan guru dan disebarkan melalui aplikasi Ruangguru.
Materi pelatihan tersebut dikemas dalam bentuk video dan animasi yang bisa diakses oleh guru di seluruh Indonesia.
Tanoto Foundation merupakan lembaga filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh pengusaha Sukanto Tanoto. Ia mendirikan usaha konglomerat bernama Royal Golden Eagle International (RGEI).
2. Grup Lippo
Grup Lippo melalui Multipolar (MLPL) menyuntikkan dana total Rp 700 miliar kepada Ruangguru. Direktur Utama Multipolar Adrian Suherman menyampaikan, perusahaan melalui anak usaha, Nusa Jaya Cipta, juga berinvestasi sekitar Rp 21 miliar ke Ruangguru. Persentase kepemilikan sahamnya 3,38%.
Meski begitu, MLPL bukan pemegang saham pengendali di Ruangguru. “Ke depan, MLPL akan terus mengantar Ruangguru hingga menyandang status unicorn,” kata Adrian dalam keterangan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), medio tahun lalu (27/5/2021).
3. UOB
United Overseas Bank (UOB) Limited menyuntik modal Ruangguru melalui UOB Venture Management.
4. Northstar Group
Perusahaan ini menyasar startup pendidikan pesaing Ruangguru, yakni Zenius. Investor Gojek itu mengucurkan US$ 20 juta atau sekitar Rp 283 miliar kepada Zenius.
5. Grup Djarum
Grup Djarum melalui anak usahanya, GDP Venture mengucurkan dana kepada startup pendidikan HarukaEdu. Perusahaan modal ventura ini berpartisipasi dalam putaran pendanaan seri C HarukaEdu.
6. Sinar Mas
Sinar Mas melalui perusahaan modal ventura SMDV terlibat dalam pendanaan pra-seri A US$ 3 juta atau sekitar Rp 41,1 miliar terhadap startup pendidikan pemrogaman (coding) berbentuk bootcamp, Hacktiv8.
7. Telkom
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini gencar mengembangkan startup pendidikan. Telkom menggelontorkan modal sekitar Rp 925,77 miliar untuk mendirikan korporasi di bidang digital, salah satunya PT Kuncie Pintar Nusantara.
Telkom juga turut serta dalam putaran pendanaan seri B Cakap US$ 10 juta atau sekitar Rp 143,4 miliar. Ini dilakukan melalui anak usaha Telkom, Centauri Fund MDI Ventures.