Berita Terkini tentang Badan Kesehatan Dunia (WHO)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) optimis bahwa pandemi Covid-19 akan berakhir pada tahun 2022. Hal itu disampaikan oleh Sekjen WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesu dalam keterangan resmi WHO.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) kembali memberi peringatan. Lembaga itu menyebut akan ada tsunami dari kasus Covid-19 varian Omicron dan Delta.

Omicron juga mendominasi kasus di Amerika Serikat (AS). Varian ini menyumbang 73,2% kasus positif, dengan Delta sebanyak 26,6% dari tambahan kasus di AS.

WHO, merekomendasikan orang dengan gangguan kekebalan atau penerima vaksin Covid-19 dengan virus yang dimatikan, untuk menerima dosis booster yakni vaksin Sinovac-Sinopharm

WHO menyebut hingga kini belum ada laporan kematian akibat varian Omicron meski telah terdeteksi di 38 negara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut situasi Covid-19 di Eropa menjadi sangat mengkhawatirkan.

Badan Kesehatan Dunia, WHO memprediksi dunia akan kekurangan hingga 2 miliar jarum suntik pada 2022.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan vaksin malaria kepada anak-anak di seluruh Afrika.

Hampir 18 bulan sekolah-sekolah di Indonesia ditutup. Dalam upaya menekan laju penularan COVID-19. Kini, UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memantau varian baru Covid-19 bernama “Mu” yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu.

WHO kembali menyoroti masalah booster atau pemberian suntikan ketiga vaksin Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya kasus kematian pertama akibat virus Marburg (MVD) di Guinea, Afrika Barat, pada 2 Agustus 2021.

Negara-negara maju akan melanjutkan rencana untuk memberikan vaksin booster Covid-19 meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta mereka menundanya hingga lebih banyak orang di dunia di vaksinasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membutuhkan dana sekitar 11,5 miliar dolar AS atau setara Rp164 triliun untuk memerangi varian Delta dari Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian Delta tidak secara khusus menargetkan infeksi pada anak-anak.