Tiga Pabrik Biodiesel Dibangun Tahun Ini, Kapasitas Capai 1,6 Juta Kl

Andi M. Arief
19 April 2022, 12:16
Sejumlah truk tangki antre mengisi ulang BBM untuk didistribusikan ke daerah, di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), Bungus Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat, Rabu (15/1/2020).
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Sejumlah truk tangki antre mengisi ulang BBM untuk didistribusikan ke daerah, di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), Bungus Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat, Rabu (15/1/2020).

Pabrik baru biodiesel akan dibangun tahun ini dengan kapasitas diperkirakan mencapai 1,6 juta kiloliter (Kl). Dengan demikian kapasitas terpasang pabrik biodiesel dalam negeri akan naik 9,63% menjadi 18,2 juta kiloliter.

Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mencatat akan ada penambahan kapasitas terpasang sebanyak 1,6 juta kiloliter dengan bertambahnya tiga pabrik baru. Namun, asosiasi masih enggan menyebutkan nilai investasi maupun pemain baru yang akan masuk tersebut. 

"Ada investasi baru tahun ini. Ada 2-3 perusahaan sudah berbicara mau buat pabrik, bikin baru," kata Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan di Jakarta, Senin (18/4). 

Paulus mengatakan, jumlah alokasi pasar domestik biodiesel pada tahun ini mencapai 10,15 juta kiloliter. Angka itu naik 7,84% dari alokasi 2021 sejumlah 9,41 juta kiloliter. 

Hingga Februari 2022, total distribusi biodiesel di dalam negeri dari pabrikan lokal telah mencapai 1,39 juta kiloliter. Aprobi mencatat belum ada realisasi ekspor biodiesel selama dua bulan pertama 2022. 

Namun demikian, Paulus menargetkan volume ekspor biodiesel pada tahun ini dapat mencapai 1 juta kiloliter. Angka tersebut naik lebih dari dua kali lipat dari realisasi 2021 sekitar 400.000 kiloliter.

Paulus mengatakan, mayoritas industri biodiesel lebih tertarik ke pasar ekspor daripada domestik.  Sebab, disparitas harga antara pasar domestik dan internasional mencapai  lebih dari US$ 200 per ton. Secara rinci, harga ekspor biodiesel lokal di Rotterdam termasuk asuransi dan biaya kargo mencapai US$ 1.790 per ton, sedangkan di dalam negeri hanya Rp 15.599 per liter atau sekitar US$ 1.500 per ton.

"Kami tujuannya pasti ekspor lah, (tapi) untuk domestik tentunya harus dipenuhi," kata Paulus. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...